Harga Minyak Dunia Naik Melebihi 1%, Investor Masih Waspada Virus Corona

Selasa, 11 Februari 2020 - 11:26 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Melebihi 1%, Investor Masih Waspada Virus Corona
Harga Minyak Dunia Naik Melebihi 1%, Investor Masih Waspada Virus Corona
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia tercatat meningkat lebih dari 1% pada perdagangan, Selasa (11/2/2020) setelah sebelumnya terjun bebas oleh aksi ambil untung oleh investor. Meski begitu pasar minyak global masih cemas atas penyebaran cepat wabah virus corona yang kini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di China.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent naik sebesar 79 sen atau hampir 1,5% untuk berada di level USD54,06 per barel pada pukul 02.16 GMT. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS naik mencapai 63 sen yang setara sekitar 1,3% menjadi USD50,20/barel.

"Saya tahu volume sangat lemah hari ini. Saya juga ingin menunjukkan bahwa kita berada dalam tingkat dukungan teknis dan kemungkinan mendorong para pelaku pasar untuk mengambil keuntungan jangka pendek," ujar Kepala Strategi Pasar CMC Markets yakni Michael McCarthy kepada Reuters.

Di sisi lain angka kematian akibat virus corona di daratan China saat ini telah mencapai 1.016, berdasarkan pernyataan Komisi Kesehatan Nasional China. Ditambah kasus terinfeksi mencapai hingga 42.600.

Virus ini juga sudah menyebar hingga selusin negara lain, dimana rganisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan, bahwa kasus di luar China bisa menjadi "percikan yang bisa menjadi api yang lebih besar".

Sementara wabah virus Corona telah menggeris perekonomian China, dimana negara lain yang juga terdampak eperti Jepang dan Singapura, seperti disampaikan Presiden San Francisco Federal Reserve Bank Mary Daly. Meski begitu Ia menerangkan dampak virus Corona terbatas terhadap perekonomian AS.

Kekhawatiran tentang dampak virus pada permintaan minyak mencuat, dan meningkatnya pasokan minyak AS kemungkinan akan menekan harga minyak. Produksi minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat sebesar 2.900.000 barel dalam seminggu untuk 7 Februari.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3803 seconds (0.1#10.140)