Benoa Maritime Tourism Hub Perkuat Pariwisata Bali

Sabtu, 15 Februari 2020 - 20:02 WIB
Benoa Maritime Tourism...
Benoa Maritime Tourism Hub Perkuat Pariwisata Bali
A A A
JAKARTA - Pembangunan proyek Benoa Maritime Tourism Hub yang akan menghadirkan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, Bali, diharapkan akan semakin memperkuat sektor pariwisata Bali secara keseluruhan.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menegaskan pihaknya akan menggandeng sejumlah stakeholder untuk membangun Benoa Maritime Tourism Hub. "Kami menggandeng sejumlah pihak seperti Kemenparekraf, Kementerian BUMN, BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Pelindo untuk membangun Benoa Maritime Tourism Hub," ujarnya pada Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Bali, Jumat (14/2/2020).

Mengenai ketersediaan infrastruktur, Koster menjelaskan bahwa pihaknya telah menggandeng sejumlah pihak untuk mendukung hal tersebut. Sebut saja ketersediaan fasilitas bandara, jalan tol, serta pelabuhan yang tersedia sehingga kegiatan perekonomian terutama pariwisata di Bali berjalan dengan lebih baik.

"Khusus untuk infrastruktur yang terhubung dengan laut, selayaknya Bali memiliki fasilitas pelabuhan yang memungkinkan kapal besar seperti yacht dan cruise untuk bersandar. Hal ini akan terus didorong agar cepat terlaksana sehingga laju pengembangan pariwisata semakin cepat," jelasnya.

Kondisi pariwisata Bali saat ini menghadapi berbagai tantangan. Untuk meminimalisasi dampak negatifnya, pengelolaan pariwisata Bali harus terus diperbaiki sehingga meningkat kualitasnya, salah satunya melalui pengelolaan infrastruktur sebagai pendukung utama.

"Daya tarik pariwisata Bali sangat kuat. Saat ini, sumbangan pariwisata terhadap PDB Bali mencapai 55%. Selain itu, Bali juga menjadi salah satu pintu utama masuknya wisman ke Indonesia sebanyak 39%. Maka, kita perlu mendukungnya dengan ketersediaan infrastruktur yang terbilang mendesak," tuturnya.

Menanggapi kebutuhan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Kementerian BUMN dan Pelindo mendorong segera terwujudnya Benoa Maritime Tourism Hub. Hal pertama yang dilakukan adalah penataan fasilitas pelabuhan sehingga wisatawan yang datang menggunakan jalur laut pun merasa nyaman.

Menteri BUMN, Erick Tohir mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pelindo dalam mengatur tata ruang yang ada di pelabuhan dengan memisahkan lokasi pelabuhan sesuai kebutuhan dan membaginya menjadi lokasi kapal pesiar, lokasi peti kemas, terminal curah cair, dan lain-lain. "Selain itu, fasilitas pelabuhan juga terus diperbaiki sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan," ujarnya.

Dalam pengerjaan proyek tersebut, Kementerian BUMN dan Pelindo mengajak pihak profesional untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pelabuhan dengan harapan pembangunannya tetap memperhitungkan keseimbangan alam.

"Kami mendorong agar PKBL perusahaan yang bergerak di bawah Kementerian BUMN memberikan sumbangan terhadap lingkungan sebanyak 5% dan sumbangan terhadap pendidikan terhadap 30%," ujar Erick.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyatakan, langkah yang ditempuh Pemda Bali dalam membentuk Tourism Hub sangat tepat. "Inilah saatnya kita meningkatkan daya tarik pariwisata di Bali melalui Benoa Maritime Tourism Hub," ucapnya.

Dia melanjutkan, pemerintah juga harus melakukan sejumlah strategi agar wisatawan yang datang menghabiskan waktu yang lebih lama sehingga dapat meningkatkan pendapatan devisa melalui pariwisata. "Sekarang ini, pariwisata kita dorong baik secara kuantitas jumlah kunjungan dan perjalanan, maupun secara kualitas berupa jumlah pengeluaran yang dilakukan setiap wisatawan yang berkunjung," ujarnya.

Wishnutama menambahkan, pembangunan infrastuktur juga harus terus dilakukan di daerah yang memiliki potensi kedatangan wisatawan sehingga promosi yang dilakukan bisa berjalan optimal.

Sebagai contoh, promosi pariwisata Thailand yang dilakukan melalui kuliner. Hal tersebut dinyatakan berhasil karena kuliner terbukti membawa pariwisata Thailand semakin populer di dunia.

Mengenai pembangunan Benoa Maritime Tourism Hub, Menparekraf berharap keberadaannya juga mendorong sektor ekonomi kreatif semakin berkembang di Bali.

Sementara itu Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada sejumlah BUMN dan kementerian/lembaga yang turut mendukung rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa, melalui perjanjian kerja sama yang telah disepakati.

“Dari data, disebutkan bahwa rata-rata wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar hanya menghabiskan waktu 6-8 jam untuk bersandar dan melakukan aktivitas pariwisata. Dengan pembangunan Benoa Maritime Tourism Hub ini, diharapkan lama kunjungan wisatawan pun dapat meningkat,” kata Doso.

Selain pembangunan fasilitas kapal, Pelindo juga menggandeng sejumlah UKM unggulan untuk membuka toko di sekitar pelabuhan sehingga laju perekonomian pun semakin bertumbuh.

Doso melanjutkan, target pengerjaan Benoa Maritime Tourism Hub akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan dan rencananya akan selesai pada 2023.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil juga menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung langkah yang dilakukan Pemda Bali untuk memajukan daerahnya terutama dalam hal pariwisata.

"Kami terbuka untuk bekerja sama mewujudkan pariwisata yang semakin berkembang terutama dalam hal pembangunan Benoa Maritim Tourism Hub,” kata Sofyan.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU yang salah satunya tentang penataan BUMN di lingkungan Benoa Exsisting antara perusahaan BUMN yakni Pertamina, Indonesia Power, Perikanan Nusantara, Perum Damri, PNM, dan WIKA.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)