Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi Perhatian Utama RI
A
A
A
JAKARTA - virus corona (Covid-19) diprediksi akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Penyebaran virus diyakini mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan ketegangan perdagangan global karena menghantam berbagai lini ekonomi, baik dari sisi industri, perdagangan, investasi dan pariwisata.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, perlambatan ekonomi dunia ini menjadi perhatian utama bagi Indonesia. "Kebijakan global dalam menangani risiko turunnya ekonomi global juga menjadi perhatian utama Indonesia. Pemerintah menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat antara lain dengan bauran kebijakan ekonomi dan fiskal," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Sri Mulyani dalam perhelatan negara-negara G20 juga menyampaikan simpatinya kepada masyarakat dan negara yang terdampak corona, khususnya China dan menyepakati perlunya komitmen global untuk mengatasi dampak penyakit ini, baik dalam pencegahan penyebarannya maupun munculnya virus serupa di masa depan.
"Negara-negara G20 berkomitmen untuk menggunakan semua alat kebijakan guna mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif, serta tahan terhadap downsize risk," katanya.
Dia menambahkan, reformasi struktural juga terus dilanjutkan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan. Kebijakan fiskal harus fleksibel dan ramah pertumbuhan, sementara kebijakan moneter harus terus mendukung kegiatan ekonomi dan mampu memastikan stabilitas harga, konsisten dengan mandat bank sentral.
"Perdagangan internasional dan investasi juga harus ditingkatkan karena merupakan mesin penting pertumbuhan, produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja dan pembangunan," ujarnya.
Sementara, di dalam negeri, Kementerian Keuangan (kemenkeu) mendorong percepatan belanja efektif dan tepat sasaran serta berbagai insentif sebagai stimulus khususnya di sektor pariwisata yang terkena dampak besar dari Covid-19.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, perlambatan ekonomi dunia ini menjadi perhatian utama bagi Indonesia. "Kebijakan global dalam menangani risiko turunnya ekonomi global juga menjadi perhatian utama Indonesia. Pemerintah menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat antara lain dengan bauran kebijakan ekonomi dan fiskal," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Sri Mulyani dalam perhelatan negara-negara G20 juga menyampaikan simpatinya kepada masyarakat dan negara yang terdampak corona, khususnya China dan menyepakati perlunya komitmen global untuk mengatasi dampak penyakit ini, baik dalam pencegahan penyebarannya maupun munculnya virus serupa di masa depan.
"Negara-negara G20 berkomitmen untuk menggunakan semua alat kebijakan guna mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif, serta tahan terhadap downsize risk," katanya.
Dia menambahkan, reformasi struktural juga terus dilanjutkan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan. Kebijakan fiskal harus fleksibel dan ramah pertumbuhan, sementara kebijakan moneter harus terus mendukung kegiatan ekonomi dan mampu memastikan stabilitas harga, konsisten dengan mandat bank sentral.
"Perdagangan internasional dan investasi juga harus ditingkatkan karena merupakan mesin penting pertumbuhan, produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja dan pembangunan," ujarnya.
Sementara, di dalam negeri, Kementerian Keuangan (kemenkeu) mendorong percepatan belanja efektif dan tepat sasaran serta berbagai insentif sebagai stimulus khususnya di sektor pariwisata yang terkena dampak besar dari Covid-19.
(fjo)