Bahlil Tawarkan Asing Ikut Investasi Hijau di Papua
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua dengan mengadakan green investment (investasi hijau). Nantinya, investasi hydro power akan menjadi target utama pemerintah dalam membuka investasi di Bumi Cenderawasih.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan terus membicarakan teknis langkah-langkah komprehensif mengenai kehutanan, perikanan, UMKM, serta perhubungan.
"Kita membuat pemetaan. Di sana kan ada karbon, karena di Papua itu salah satu wilayah yang luas, hutannya besar dan komposisi hutan masih bagus. Kemudian punya mangrove, coralnya bagus. Jadi kita ingin ke depan, arah kebijakan pemerintah untuk investasi di Papua lebih kepada investasi yang hijau," ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Bahlil pun membuka peluang jika investor asing berminat pada green investment yang sedang disusun oleh pemerintah. Hal ini dilakukan dalam menggairahkan ekonomi Indonesia.
"Kalau bisa diselesaikan dalam negeri, kami selesaikan dalam negeri. Tapi kalau investasi gede, kalau asing berminat, kita buka juga untuk asing," jelasnya.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini menambahkan, banyak potensi yang bisa didapatkan dari green investment di tanah Papua.
"Pertama, perikanan, bakau-bakau harus diisi. Kedua, kita bikin kebun pala. Ketiga, cokelat. Keempat adalah persoalan UMKM untuk bisnis kopi, banyak juga di sana," katanya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan terus membicarakan teknis langkah-langkah komprehensif mengenai kehutanan, perikanan, UMKM, serta perhubungan.
"Kita membuat pemetaan. Di sana kan ada karbon, karena di Papua itu salah satu wilayah yang luas, hutannya besar dan komposisi hutan masih bagus. Kemudian punya mangrove, coralnya bagus. Jadi kita ingin ke depan, arah kebijakan pemerintah untuk investasi di Papua lebih kepada investasi yang hijau," ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Bahlil pun membuka peluang jika investor asing berminat pada green investment yang sedang disusun oleh pemerintah. Hal ini dilakukan dalam menggairahkan ekonomi Indonesia.
"Kalau bisa diselesaikan dalam negeri, kami selesaikan dalam negeri. Tapi kalau investasi gede, kalau asing berminat, kita buka juga untuk asing," jelasnya.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini menambahkan, banyak potensi yang bisa didapatkan dari green investment di tanah Papua.
"Pertama, perikanan, bakau-bakau harus diisi. Kedua, kita bikin kebun pala. Ketiga, cokelat. Keempat adalah persoalan UMKM untuk bisnis kopi, banyak juga di sana," katanya.
(ven)