Iwapi Harap Pemerintah Mampu Negosiasi ke Pemerintah Arab Saudi
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara perjalanan umroh dari luar negaranya dengan alasan mencegah penyebaran virus corona per 27 Februari kemarin membuat kaget dan kecewa sebagian calon jemaah umroh Indonesia. Sebab, penghentian itu begitu mendadak.
Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi turut merasakan kekecewaan masyarakat. “Kami turut merasakan betapa kecewanya jemaah yang tidak bisa berangkat. Padahal, sudah jelas-jelas sampai saat ini Indonesia adalah negara terbesar jemaahnya dan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masih negatif, aman dari ancaman Virus Corona,” ucap Nita dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Nita sendiri saat ini sedang berada di Tanah Suci bersama suaminya yang merupakan Rektor Universitas Persada Indonesia YAI, Yudi Yulius. Nita bersama suami bisa menjalankan umroh karena berangkat pada 26 Februari, satu hari sebelum penghentian sementara diterapkan.
"Alhamdulillah kami berangkat satu hari sebelum pengumuman larangan dari pemerintah Arab Saudi. Kami sudah berada di Tanah Suci dan alhamdulillah sudah menjalankan umroh ke-2," ucapnya.
Nita menambahkan, tujuan calon jemaah umroh itu adalah ibadah. Bukan buat liburan atau senang-senang. “Sakit, sehat, hidup dan mati kuasa Allah. Kita serahkan saja,” imbuhnya.
Dia pun sangat menyayangkan kebijakan Saudi melakukan penghentian sementara perjalanan umroh bagi masyarakat luar negaranya. Kalaupun mau antisipasi, kata Nita, cukup dengan checking kesehatan bandara yang diperketat.
“Saya berharap Pemerintah Indonesia dapat bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk segera membuka kembali izin umroh, khususnya jemaah dari Indonesia. Kami berdoa memohon kepada Allah SWT agar warga Indonesia dapat kembali menunaikan ibadah umroh dan semoga virus corona yang mengancam dunia segera musnah. Dan untuk Indonesia, semoga seluruh warganya sehat selalu,” tutupnya.
Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi turut merasakan kekecewaan masyarakat. “Kami turut merasakan betapa kecewanya jemaah yang tidak bisa berangkat. Padahal, sudah jelas-jelas sampai saat ini Indonesia adalah negara terbesar jemaahnya dan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masih negatif, aman dari ancaman Virus Corona,” ucap Nita dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Nita sendiri saat ini sedang berada di Tanah Suci bersama suaminya yang merupakan Rektor Universitas Persada Indonesia YAI, Yudi Yulius. Nita bersama suami bisa menjalankan umroh karena berangkat pada 26 Februari, satu hari sebelum penghentian sementara diterapkan.
"Alhamdulillah kami berangkat satu hari sebelum pengumuman larangan dari pemerintah Arab Saudi. Kami sudah berada di Tanah Suci dan alhamdulillah sudah menjalankan umroh ke-2," ucapnya.
Nita menambahkan, tujuan calon jemaah umroh itu adalah ibadah. Bukan buat liburan atau senang-senang. “Sakit, sehat, hidup dan mati kuasa Allah. Kita serahkan saja,” imbuhnya.
Dia pun sangat menyayangkan kebijakan Saudi melakukan penghentian sementara perjalanan umroh bagi masyarakat luar negaranya. Kalaupun mau antisipasi, kata Nita, cukup dengan checking kesehatan bandara yang diperketat.
“Saya berharap Pemerintah Indonesia dapat bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk segera membuka kembali izin umroh, khususnya jemaah dari Indonesia. Kami berdoa memohon kepada Allah SWT agar warga Indonesia dapat kembali menunaikan ibadah umroh dan semoga virus corona yang mengancam dunia segera musnah. Dan untuk Indonesia, semoga seluruh warganya sehat selalu,” tutupnya.
(ind)