Proses Kredit Cepat, Usaha Nasabah BRI Tumbuh Pesat
A
A
A
JAKARTA - Sentuhan digitalisasi layanan melalui aplikasi BRISPOT yang dihadirkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi tenaga pemasar mikro (Mantri BRI) maupun nasabah.
Adalah Talem (54 tahun), pemilik warteg Mekar Jaya di bilangan Karet Pedurenan Jakarta Selatan, mengakui adanya manfaat dan kemudahan layanan aplikasi BRISPOT dalam pengajuan kredit untuk pengembangan usahanya.
Perempuan asal Tegal yang telah menjadi nasabah Bank BRI selama 20 tahun ini mengakui dirinya merasa senang dan tak menduga proses pengajuan kredit Kupedes yang diajukannya langsung cair dalam waktu dua hari.
“Saya mendapat kemudahan dan merasakannya ketika mengajukan pinjaman. Saya dibantu Mantri BRI saat mengajukan kredit, dengan menggunakan BRISPOT ternyata cair cepat, hanya 2 hari. Dahulu di awal-awal pengajuan administrasi cukup ribet,” kata Talem yang memiliki empat outlet warteg di Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Ibu dari tiga orang anak ini menuturkan pinjaman yang diperolehnya melalui aplikasi BRISPOT itu digunakannya untuk mengembangkan usaha kos-kosan. Selain membuka usaha warteg, Talem juga memiliki bisnis kos-kosan dari semula 6 pintu akhirnya berkembang menjadi sebanyak 24 pintu di kawasan Karet Pedurenan.
"Saya merintis usaha dari nol, jualan soto pakai gerobak sampai buka warung sendiri. Selama ini saya nasabah penabung di Bank BRI. Saya pinjam untuk usaha, jadi saat pinjaman cair, rasanya ya senang, apalagi prosesnya nggak repot,” kata Talem yang dulunya bekerja sebagai juru cuci piring warteg.
Kemudahan layanan dan fleksibilitas yang dihadirkan BRISPOT pun dirasakan oleh Martin Bagus Budi Nugroho (32 tahun), Mantri Bank BRI dari Kantor Cabang Petamburan Jakarta. Dia mengaku sangat terbantu dengan keberadaan aplikasi BRISPOT, karena memudahkan pekerjaannya.
“Kalau sekarang dengan menggunakan BRISPOT proses pengajuan dan penyaluran kredit jauh lebih cepat. Dulu saat sistem manual untuk insert data hingga pengecekan agunan membutuhkan waktu 1-2 hari, apalagi kalau di luar kota bisa berminggu-minggu. Sekarang, hanya perlu setengah jam,” ungkap Martin.
Sebelum adanya BRISPOT, Martin merasa sangat kerepotan, karena dirinya harus bolak-balik ke tempat nasabah dan kantor cabang Bank BRI sehingga memakan waktu yang cukup lama. Jumlah nasabah yang dilayani Martin sekitar 78 nasabah setiap bulannya.
Dengan BRISPOT, Martin kini merasa lebih leluasa dan terbantu dalam melakukan tugasnya, sebab dapat melaksanakan fungsi pemasaran jemput bola dan memproses pengajuan kredit tanpa harus ke kantor. Kini dia hanya perlu membekali diri dengan smartphone yang di dalamnya telah terinstal aplikasi BRISPOT.
Aplikasi khusus bagi tenaga pemasar mikro BRI ini mendigitalisasi proses pengajuan pinjaman dan pencairan kredit mikro. Bank BRI telah melakukan migrasi dalam layanan ini, dari sebelumnya input manual menjadi full digital.
“Saya tidak perlu input data nasabah melalui komputer atau laptop lagi, cukup dari aplikasi BRISPOT yang ada di handphone saya ini. Tentu ini sangat membantu, lebih simpel, prosesnya cepat, dan efisien. Semua digital base, nasabah tidak perlu direpotkan datang ke kantor cabang BRI terdekat,” beber Martin yang telah bekerja sebagai Mantri BRI sejak 2013.
Martin pun mengakui produktivitasnya sebagai mantri BRI meningkat berkat adanya BRISPOT. Dalam kurun waktu dua tahun, Martin mencatat total kredit mikro yang disalurkannya melalui BRISPOT sebesar Rp6 miliar (per Februari 2020).
“BRISPOT ini terus menunjukkan kemajuan, fitur-fiturnya bagus. Kalau dulu hanya untuk pinjaman dan sekarang sudah banyak fungsi seperti bayar angsuran cicilan atau simpanan nasabah. Fitur transaksi cash pick up ini membantu saat para nasabah saya di pasar ingin bayar cicilan atau menabung,” katanya.
Dengan fitur cash pick up transaction pada aplikasi BRISPOT, Mantri Bank BRI memungkinkan untuk melakukan jemput bola setoran pinjaman dan simpanan para nasabah.
Tercatat sepanjang Januari 2020, jumlah nominal transaksi cash pick up yang dihimpun Bank BRI melalui aplikasi ini sebesar Rp654 miliar dengan total transaksi lebih dari 380.000.
“Saya berharap aplikasi ini terus dikembangkan karena banyak manfaatnya. Sejauh ini fitur-fiturnya sudah cukup baik dan responsif,” pungkasnya.
Adalah Talem (54 tahun), pemilik warteg Mekar Jaya di bilangan Karet Pedurenan Jakarta Selatan, mengakui adanya manfaat dan kemudahan layanan aplikasi BRISPOT dalam pengajuan kredit untuk pengembangan usahanya.
Perempuan asal Tegal yang telah menjadi nasabah Bank BRI selama 20 tahun ini mengakui dirinya merasa senang dan tak menduga proses pengajuan kredit Kupedes yang diajukannya langsung cair dalam waktu dua hari.
“Saya mendapat kemudahan dan merasakannya ketika mengajukan pinjaman. Saya dibantu Mantri BRI saat mengajukan kredit, dengan menggunakan BRISPOT ternyata cair cepat, hanya 2 hari. Dahulu di awal-awal pengajuan administrasi cukup ribet,” kata Talem yang memiliki empat outlet warteg di Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Ibu dari tiga orang anak ini menuturkan pinjaman yang diperolehnya melalui aplikasi BRISPOT itu digunakannya untuk mengembangkan usaha kos-kosan. Selain membuka usaha warteg, Talem juga memiliki bisnis kos-kosan dari semula 6 pintu akhirnya berkembang menjadi sebanyak 24 pintu di kawasan Karet Pedurenan.
"Saya merintis usaha dari nol, jualan soto pakai gerobak sampai buka warung sendiri. Selama ini saya nasabah penabung di Bank BRI. Saya pinjam untuk usaha, jadi saat pinjaman cair, rasanya ya senang, apalagi prosesnya nggak repot,” kata Talem yang dulunya bekerja sebagai juru cuci piring warteg.
Kemudahan layanan dan fleksibilitas yang dihadirkan BRISPOT pun dirasakan oleh Martin Bagus Budi Nugroho (32 tahun), Mantri Bank BRI dari Kantor Cabang Petamburan Jakarta. Dia mengaku sangat terbantu dengan keberadaan aplikasi BRISPOT, karena memudahkan pekerjaannya.
“Kalau sekarang dengan menggunakan BRISPOT proses pengajuan dan penyaluran kredit jauh lebih cepat. Dulu saat sistem manual untuk insert data hingga pengecekan agunan membutuhkan waktu 1-2 hari, apalagi kalau di luar kota bisa berminggu-minggu. Sekarang, hanya perlu setengah jam,” ungkap Martin.
Sebelum adanya BRISPOT, Martin merasa sangat kerepotan, karena dirinya harus bolak-balik ke tempat nasabah dan kantor cabang Bank BRI sehingga memakan waktu yang cukup lama. Jumlah nasabah yang dilayani Martin sekitar 78 nasabah setiap bulannya.
Dengan BRISPOT, Martin kini merasa lebih leluasa dan terbantu dalam melakukan tugasnya, sebab dapat melaksanakan fungsi pemasaran jemput bola dan memproses pengajuan kredit tanpa harus ke kantor. Kini dia hanya perlu membekali diri dengan smartphone yang di dalamnya telah terinstal aplikasi BRISPOT.
Aplikasi khusus bagi tenaga pemasar mikro BRI ini mendigitalisasi proses pengajuan pinjaman dan pencairan kredit mikro. Bank BRI telah melakukan migrasi dalam layanan ini, dari sebelumnya input manual menjadi full digital.
“Saya tidak perlu input data nasabah melalui komputer atau laptop lagi, cukup dari aplikasi BRISPOT yang ada di handphone saya ini. Tentu ini sangat membantu, lebih simpel, prosesnya cepat, dan efisien. Semua digital base, nasabah tidak perlu direpotkan datang ke kantor cabang BRI terdekat,” beber Martin yang telah bekerja sebagai Mantri BRI sejak 2013.
Martin pun mengakui produktivitasnya sebagai mantri BRI meningkat berkat adanya BRISPOT. Dalam kurun waktu dua tahun, Martin mencatat total kredit mikro yang disalurkannya melalui BRISPOT sebesar Rp6 miliar (per Februari 2020).
“BRISPOT ini terus menunjukkan kemajuan, fitur-fiturnya bagus. Kalau dulu hanya untuk pinjaman dan sekarang sudah banyak fungsi seperti bayar angsuran cicilan atau simpanan nasabah. Fitur transaksi cash pick up ini membantu saat para nasabah saya di pasar ingin bayar cicilan atau menabung,” katanya.
Dengan fitur cash pick up transaction pada aplikasi BRISPOT, Mantri Bank BRI memungkinkan untuk melakukan jemput bola setoran pinjaman dan simpanan para nasabah.
Tercatat sepanjang Januari 2020, jumlah nominal transaksi cash pick up yang dihimpun Bank BRI melalui aplikasi ini sebesar Rp654 miliar dengan total transaksi lebih dari 380.000.
“Saya berharap aplikasi ini terus dikembangkan karena banyak manfaatnya. Sejauh ini fitur-fiturnya sudah cukup baik dan responsif,” pungkasnya.
(ind)