Inflasi Februari 2020 Diprediksi Ekonom di Level 0,16 Persen
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, Inflasi bulan Februari 2020 menurun menjadi sebesar 0,16% month of the mont (MoM) dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,39% MoM. Adapun inflasi tahunan per bulan Januari diperkirakan mencapai 2,86%YoY dari bulan sebelumnya yang tercatat 2,68%YoY.
Hal ini seiring inflasi bulan Februari dipengaruhi perlambatan inflasi barang bergejolak dan kecenderungan turunnya harga dari barang yang diatur oleh pemerintah.
"Inflasi harga bergejolak masih didorong oleh kenaikan beberapa harga komoditas pangan di antaranya, bawang putih (44,12%MoM); bawang merah (5,70%MoM), dan cabai merah (5,14%MoM)," ujar Josua saat dihubungi SINDONews di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Dia melanjutkan di sisi lain, terdapat beberapa komoditas pangan yang cenderung menurun seperti cabai rawit (-7,38%MoM) dan telur ayam (-1,13%MoM).
"Penurunan dari harga barang yang diatur oleh pemerintah disebabkan oleh kembali menurunnya harga Pertamax pada awal bulan Februari seiring dengan melemahnya harga minyak dunia. Inflasi inti cenderung stabil di kisaran 2,88%YoY dari bulan sebelumnya yang tercatat," katanya.
Hal ini seiring inflasi bulan Februari dipengaruhi perlambatan inflasi barang bergejolak dan kecenderungan turunnya harga dari barang yang diatur oleh pemerintah.
"Inflasi harga bergejolak masih didorong oleh kenaikan beberapa harga komoditas pangan di antaranya, bawang putih (44,12%MoM); bawang merah (5,70%MoM), dan cabai merah (5,14%MoM)," ujar Josua saat dihubungi SINDONews di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Dia melanjutkan di sisi lain, terdapat beberapa komoditas pangan yang cenderung menurun seperti cabai rawit (-7,38%MoM) dan telur ayam (-1,13%MoM).
"Penurunan dari harga barang yang diatur oleh pemerintah disebabkan oleh kembali menurunnya harga Pertamax pada awal bulan Februari seiring dengan melemahnya harga minyak dunia. Inflasi inti cenderung stabil di kisaran 2,88%YoY dari bulan sebelumnya yang tercatat," katanya.
(akr)