Kenaikan Harga Emas Bersifat Temporer Tergantung Perkembangan Corona
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan harga emas yang sempat menyentuh rekor tertinggi, menurut pengamat Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menerangkan sifatnya hanya temporer alias sementara. Sebelumnya harga emas PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) sempat meroket hingga menyentuh Rp844.000/gram.
Raihan ini mengalahkan rekor sebelumnya pada Rabu kemarin yang sempat terdongkrak hingga Rp834.000 per gram, tren lonjakan emas dalam negeri juga mengiringi lesatan emas global. "Temporer mengikuti permasalahan corona, ketika wabah corona mereda. Kenaikan harga emas juga akan melambat atau terhenti," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
(Baca Juga: Dianggap Investasi Safe Haven, Panic Buying Bikin Harga Emas Melonjak)
Sambung dia menambahkan, kenaikan harga emas ini dikarenakan faktor global yang masih dirundung kekhawatiran akibat wabah virus corona. "Emas adalah bentuk investasi yang paling minim risiko atau safe haven," jelasnya.
Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Logammulia.com, hari ini tercatat harga emas terdongkrak Rp15.000 menjadi Rp844.000/gram dari sesi sebelumnya yang sempat jatuh ke Rp829.000 per gram. Hal serupa juga terjadi pada harga buyback yang lebih tinggi Rp16.000 hingga Rp760.000 per gram dari sesi kemarin Rp744.000/gram.
Di sisi lain harga emas dunia, naik 2% atau berada dalam level tertinggi satu pekan seiring kekhawatiran atas penyebaran global virus corona yang membuat investor mencari aset yang lebih aman. Harga emas di pasar spot naik 1,9% di posisi USD1.666,16 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS bertahan 1,5% lebih tinggi pada posisi USD1.668/ons.
Raihan ini mengalahkan rekor sebelumnya pada Rabu kemarin yang sempat terdongkrak hingga Rp834.000 per gram, tren lonjakan emas dalam negeri juga mengiringi lesatan emas global. "Temporer mengikuti permasalahan corona, ketika wabah corona mereda. Kenaikan harga emas juga akan melambat atau terhenti," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
(Baca Juga: Dianggap Investasi Safe Haven, Panic Buying Bikin Harga Emas Melonjak)
Sambung dia menambahkan, kenaikan harga emas ini dikarenakan faktor global yang masih dirundung kekhawatiran akibat wabah virus corona. "Emas adalah bentuk investasi yang paling minim risiko atau safe haven," jelasnya.
Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Logammulia.com, hari ini tercatat harga emas terdongkrak Rp15.000 menjadi Rp844.000/gram dari sesi sebelumnya yang sempat jatuh ke Rp829.000 per gram. Hal serupa juga terjadi pada harga buyback yang lebih tinggi Rp16.000 hingga Rp760.000 per gram dari sesi kemarin Rp744.000/gram.
Di sisi lain harga emas dunia, naik 2% atau berada dalam level tertinggi satu pekan seiring kekhawatiran atas penyebaran global virus corona yang membuat investor mencari aset yang lebih aman. Harga emas di pasar spot naik 1,9% di posisi USD1.666,16 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS bertahan 1,5% lebih tinggi pada posisi USD1.668/ons.
(akr)