Stimulus Ekonomi Beri Angin Segar untuk Menekan Dampak Corona

Senin, 09 Maret 2020 - 10:58 WIB
Stimulus Ekonomi Beri...
Stimulus Ekonomi Beri Angin Segar untuk Menekan Dampak Corona
A A A
JAKARTA - Bloomberg memprediksi beberapa skenario terburuk pasca merebaknya virus corona (Covid-19), salah satunya adalah potensi kerugian ekonomi global akan menyentuh angka USD2,7 triliun. Selain itu, diperkirakan juga akan ada resesi di Amerika Serikat (AS), kawasan Eropa, dan Jepang, serta pertumbuhan China paling lambat sepanjang sejarah.

"Apa yang disebutkan Bloomberg merupakan skenario terburuk, namun dalam kajian yang sama beberapa indikator juga menunjukan adanya potensi perbaikan dari ekonomi China," ujar Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Dia mengatakan bahwa hal ini juga selaras dengan korban corona di China yang mengalami tren menurun dalam dua bulan terakhir. Disamping itu, negara-negara lain juga telah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menghadapi dampak corona.

"Seperti misalnya Amerika Serikat yang menurunkan suku bunga acuannya, AS dan global juga akan menggunakan instrumen fiskal untuk menambah kekuatan kebijakan," ungkap Yusuf.

Jika sampai bulan depan tren corona menurun dan stimulus berjalan, lanjut dia, maka masih ada peluang pertumbuhan ekonomi global tidak terkontraksi pada tahun ini.

"Pengaruh China ke Indonesia memang cukup besar mulai dari perdagangan hingga investasi. Dengan adanya virus corona ini sudah pasti akan terdampak setidaknya pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I/2020 yang kami prediksi tidak akan mencapai 5% secara tahunan (year-on-year/yoy)," jelas Yusuf.

Namun, menurut Yusuf, dengan asumsi stimulus yang sudah dan akan dijalankan pemerintah berjalan baik dan penanganan virus corona berhasil, maka ada potensi perbaikan pertumbuhan ekonomi setidaknya di semester 2 nanti.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7406 seconds (0.1#10.140)