Dampak Corona, Banten Hitung Ulang Pertumbuhan Ekonomi

Jum'at, 13 Maret 2020 - 00:38 WIB
Dampak Corona, Banten Hitung Ulang Pertumbuhan Ekonomi
Dampak Corona, Banten Hitung Ulang Pertumbuhan Ekonomi
A A A
SERANG - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja, mengatakan wabah virus corona atau Covid-19 berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.

"Sebelumnya, angka pertumbuhan ekonomi kami perkirakan 5,4 sampai 5,8%. Itu skenario pada Desember 2019. Sekarang ini, kami sedang menghitung ulang dengan melakukan assessment outlook perekonomian secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan ekonomi domestik dan global," terang Erwin kepada wartawan di Serang, Kamis (12/3/2020).

Erwin mengungkapkan, dari sisi konsumsi di Provinsi Banten akan mengalami penurunan melihat angka proyeksinya karena terjadi penurunan ekspektasi konsumsi.

Kemudian dari sisi investasi juga diprediksi menjadi faktor penghambat berkembangnya perekonomian di Provinsi Banten. Sebab, para pengusaha akan menunda keinginannya untuk berinvestasi di Banten.

"Kemungkinan investasi dari China pada tahun 2020 sebesar USD450 juta, berpotensi tertunda," tambah Erwin.

Meski demikian, kata dia, sisi investasi yang sudah ada akan tetap berjalan, terutama yang tidak berkaitan dengan bahan baku impor dari China. Selain itu, pemerintah harus memberikan kemudahan bagi para investor yang ingin berinvestasi di Banten.

Faktor lainnya yang terpengaruh adalah sektor transportasi. Saat ini, pemerintah sudah melakukan penutupan 13 rute penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. "Ini kan menjadi sumbangan di Banten, dimana Bandara Soekarno-Hatta kan menjadi bagian dari jalur Banten. Penutupan itu otomatis memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi di Banten," kata Erwin.

Selain itu, penurunan jumlah penumpang juga berimbas pada jumlah wisatawan yang membelanjakan uangnya di Banten. "Kemudian okupansi rating juga berkurang, hotel juga mengalami penurunan. Itu sedang kita hitung ulang faktor investasi, konsumsi, transportasi, dan akomodasi," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5323 seconds (0.1#10.140)