Indofood Bukukan Penjualan Rp76,59 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sepanjang tahun 2019 sebesar 4% menjadi Rp76,59 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp73,39 triliun. Laba usaha meningkat 8% menjadi Rp9,83 triliun dibanding periode sebelumnya Rp9,14 triliun, dengan marjin laba usaha sebesar 12,8%.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, mengatakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 18% menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,17 triliun, dan marjin laba bersih meningkat menjadi 6,4% dari 5,7%. Core profit meningkat sebesar 23% menjadi Rp4,90 triliun dari Rp3,99 triliun.
"Indofood telah menunjukkan ketangguhannya sebagai Perusahaan Total Food Solutions melalui pertumbuhan yang positif pada nilai penjualan dan keuntungan meskipun terdapat penurunan pada harga komoditas," kata Anthoni di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Untuk ke depannya, perseroan akan terus fokus dalam meningkatkan daya saing dengan terus memperkuat brand equity dan memastikan inovasi produk yang berkesinambungan, memperluas jaringan distribusi kdan berinvestasi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi yang terus berlanjut.
Sementara itu, anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 10% menjadi Rp42,30 triliun dari Rp38,41 triliun pada tahun lalu.
Laba usaha naik 15% menjadi Rp7,40 triliun dari Rp6,45 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 17,5% dari 16,8%. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 10% menjadi Rp5,04 triliun dari Rp4,58 triliun di tahun sebelumnya, marjin laba bersih relatif stabil di kisaran 11,9%.
Sedangkan core profit meningkat 22% menjadi Rp5,16 triliun dari Rp4,22 triliun. "Kami senang ICBP dapat kembali mencatatkan pertumbuhan yang kuat di tahun 2019, didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia yang baik meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat karena meningkatnya ketegangan perdagangan dunia dan ketidakpastian geopolitik," ungkap dia.
Kedepan, agar tetap kompetitif di tahun-tahun mendatang, perseroan akan terus memperkuat brand equity dan mendorong inovasi produk, meningkatkan ketersediaan produk, penjualan ekspor dan penjualan food service serta diversifikasi sumber bahan baku, sambil terus mengedepankan berbagai inisiatif penghematan biaya.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, mengatakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 18% menjadi Rp4,91 triliun dari Rp4,17 triliun, dan marjin laba bersih meningkat menjadi 6,4% dari 5,7%. Core profit meningkat sebesar 23% menjadi Rp4,90 triliun dari Rp3,99 triliun.
"Indofood telah menunjukkan ketangguhannya sebagai Perusahaan Total Food Solutions melalui pertumbuhan yang positif pada nilai penjualan dan keuntungan meskipun terdapat penurunan pada harga komoditas," kata Anthoni di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Untuk ke depannya, perseroan akan terus fokus dalam meningkatkan daya saing dengan terus memperkuat brand equity dan memastikan inovasi produk yang berkesinambungan, memperluas jaringan distribusi kdan berinvestasi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi yang terus berlanjut.
Sementara itu, anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 10% menjadi Rp42,30 triliun dari Rp38,41 triliun pada tahun lalu.
Laba usaha naik 15% menjadi Rp7,40 triliun dari Rp6,45 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 17,5% dari 16,8%. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 10% menjadi Rp5,04 triliun dari Rp4,58 triliun di tahun sebelumnya, marjin laba bersih relatif stabil di kisaran 11,9%.
Sedangkan core profit meningkat 22% menjadi Rp5,16 triliun dari Rp4,22 triliun. "Kami senang ICBP dapat kembali mencatatkan pertumbuhan yang kuat di tahun 2019, didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia yang baik meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat karena meningkatnya ketegangan perdagangan dunia dan ketidakpastian geopolitik," ungkap dia.
Kedepan, agar tetap kompetitif di tahun-tahun mendatang, perseroan akan terus memperkuat brand equity dan mendorong inovasi produk, meningkatkan ketersediaan produk, penjualan ekspor dan penjualan food service serta diversifikasi sumber bahan baku, sambil terus mengedepankan berbagai inisiatif penghematan biaya.
(ven)