Gubernur BI Pastikan Cadangan Devisa Indonesia Masih Aman
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan cadangan devisa saat ini cukup meski nilai tukar rupiah terdepresiasi cukup dalam sepanjang tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo pun belum berencana menggunakan fasilitas pertukaran mata uang bilateral alias Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA).
"Kami perlu menginformasikan lagi bahwa cadangan devisa sebagai first line of defense atau bantalan pertama itu cukup," tegas Perry di Jakarta, Senin (6/4/2020).
Perry menegaskan, cadangan devisa yang dimiliki BI lebih dari cukup terutama dalam mendukung stabilisasi rupiah. Pasalnya BI selama ini terus berada di pasar menjaga fundamental ekonimi. "Termasuk dalam mendukung upaya triple intervention baik di spot, Domestic Non-Delivery Forward, maupun pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder," tuturnya.
Sebagai Informasi, Indonesia memiliki fasilitas pertukaran mata uang yang dengan China sebesar USD30 miliar, kemudian USD22,7 miliar dengan dengan Jepang dan USD10 miliar dengan Singapura.
Sementara itu, dalam penutupan perdagangan hari ini rupiah berhasil membalikkan keadaan dengan pulang menguat 17 poin atau 0,11% ke level Rp16.413 per USD. Awal perdagangan, kurs rupiah dibuka melemah 20 poin ke level Rp16.450 per USD, dibandingkan posisi Jumat pekan kemarin di Rp16.430 per USD. Senin ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp16.413-Rp16.562 per USD.
"Kami perlu menginformasikan lagi bahwa cadangan devisa sebagai first line of defense atau bantalan pertama itu cukup," tegas Perry di Jakarta, Senin (6/4/2020).
Perry menegaskan, cadangan devisa yang dimiliki BI lebih dari cukup terutama dalam mendukung stabilisasi rupiah. Pasalnya BI selama ini terus berada di pasar menjaga fundamental ekonimi. "Termasuk dalam mendukung upaya triple intervention baik di spot, Domestic Non-Delivery Forward, maupun pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder," tuturnya.
Sebagai Informasi, Indonesia memiliki fasilitas pertukaran mata uang yang dengan China sebesar USD30 miliar, kemudian USD22,7 miliar dengan dengan Jepang dan USD10 miliar dengan Singapura.
Sementara itu, dalam penutupan perdagangan hari ini rupiah berhasil membalikkan keadaan dengan pulang menguat 17 poin atau 0,11% ke level Rp16.413 per USD. Awal perdagangan, kurs rupiah dibuka melemah 20 poin ke level Rp16.450 per USD, dibandingkan posisi Jumat pekan kemarin di Rp16.430 per USD. Senin ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp16.413-Rp16.562 per USD.
(fjo)