Wisata Berbasis Komunitas akan Pacu Industri Ekowisata Indonesia

Senin, 06 April 2020 - 21:42 WIB
Wisata Berbasis Komunitas akan Pacu Industri Ekowisata Indonesia
Wisata Berbasis Komunitas akan Pacu Industri Ekowisata Indonesia
A A A
JAKARTA - Pesatnya perkembangan wisata berbasis komunitas (community based tourism (CBT)) akan berdampak positif pada industry ekowisata di Tanah Air. CBT sendiri merupakan program ekowisata yang dikembangkan oleh komunitas-komunitas lokal yang harus didukung oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tur operator dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Salah satu lokasi wisata yang dikelola berdasarkan program CBT ada di Siosar-Toba. Kepala desa Tambun Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Bilher Damanik mengatakan, pihaknya dibantu swasta untuk mencapai cita-cita membangun lokasi wisata baru yakni PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JCI).

"Kami senang ada perusahaan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang peduli dengan program yang mendukung partisipasi komunitas di lingkungan kami melalui CBT. Harapan saya program ini dapat menjadi program-program percontohan di kawasan lain di Indonesia," katanya melalui siaran pers.

Dikatakan Bilher, desanya mendapat tawaran pengembangan manfaat ekonomi lewat ecoturisme. Basisnya tentu saja komunitas setempat. Sehingga masyarakat akan bisa meningkatkan kualitas hidupnya karena dampaknya nanti akan berpengarug pada peningkatan pendapatan, kesejahteraan, pendidikan, sarana dan prasarana yang biasanya tidak terjangkau didaerah pinggiran yang memiliki jarak jauh dengan perkotaan.

Ditambahkan Bilner, upaya membangun ecotourism berbasis komunitas ini akan membuka peluang bagi masyarakat di daerah pinggiran (pedesaan) untuk terlibat secara aktif mengembangkan dan membangun secara serius destinasi pariwisata yang ada di kampungnya.

Prospek wisata di kawasan yang bukan daerah tujuan wisata dapat dikembangkan dengan baik bahkan bisa meningkatkan perbaikan ekonomi bagi masyarakat lokal sekitarnya dengan adanya CBT ini.

Di sisi lain, program CBT dapat mendukung program eco wisata yang justru sedang dihimbau pemerintah. Bahkan banyak lokasi wisata baru di desa dan kabupaten yang dikembangkan oleh masyarakat setempat dengan dukungan pemerintah desa, kota atau kabupaten.

Ini juga sesuai dengan trend pariwisata dunia sendiri saat ini adalah meningkatkan kepedulian terhadap keberlangsungan obyek wisata sendiri dengan menyatukan pelestarian lingkungan alam, komunitas dan meningkatkan kesejahteraannya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Josua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan, dengan bergabungnya Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif maka konsep pariwisata berbasis ekonomi kreatif yang dijalankan komunitas menjadi perhatian khusus.

Terutama yang berlokasi di desa desa yang akan menjadi kekuatan. Desa-desa di Indonesia memiliki banyak kekuatan kreatifitas berbasis kearifan lokal. Ini harus dikembangkan menjadi community based tourism. "Saat ini sedang dalam perencanaan untuk memperkuat potensi ekonomi kreatif di daerah, termasuk desa," kata Puji Mulia.

Penguatan potensi ekonomi kreatif di daerah diawali dengan pemetaan kekuatan dan potensi serta tantangannya. Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan dan penguatan potensi daerah yang disusul dengan pengembangannya sebagai destinasi wisata.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6129 seconds (0.1#10.140)