Baru bank besar kumpulkan RBB 2012

Senin, 02 Januari 2012 - 16:20 WIB
Baru bank besar kumpulkan RBB 2012
Baru bank besar kumpulkan RBB 2012
A A A
Sindonews.com - Memasuki tahun 2012, baru beberapa bank besar yang sudah menyerahkan rencana bisnis bank (RBB) 2012 ke Bank Indonesia. Namun secara keseluruhan, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Hadad mengaku belum ada perbedaan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

"Belum lah (RBB masuk ke BI) baru beberapa bank besar. Sejauh ini tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Gambaran lengkap akan diumumkan setelah komplet," ungkap Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad, ditemui di Gedung BI, Jakarta, Senin (2/1/2012).

BI sendiri telah mewajibkan bank-bank mengumpulkan RBB 2012 sejak akhir November lalu. Meskipun begitu, BI masih memberi waktu untuk melengkapi RBB tersebut sampai 10 Januari ini.

Sebelumnya, demi meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan, BI mewajibkan bank memasukkan sektor kredit mikro dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun depan.

"Kredit mikro kita masukkan dalam RBB (tahun depan). Mengenai suku bunganya, memang masih tinggi, nanti kita pelajari lagi," ujar Muliaman.

Dalam finansial inklusif yang sedang digalakkan BI, Bank Sentral menginginkan agar akses masyarakat ke lembaga keuangan semakin tinggi. Pasalnya, dengan semakin tingginya akses masyarakat, khususnya yang belum pernah berhubungan dengan bank (unbankable), kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

"Langkah BI ini ada beberapa. Seperti, bagaimana mendorong edukasi keuangan agar terjadi lebih inklusif. Ini terjadi di semua masyarakat dan merasuk ke daerah-daerah. Pertama, tentunya bagaimana melanjutkan edukasi finansial ke masyarakat, ini tanggung jawab ramai-ramai, swasta juga punya kepentingan untuk meng-educate nasabah," tutur dia.

Selanjutnya, dalam finansial inklusi, BI juga akan berupaya meningkatkan eligibilitas (kelayakan) masyarakat dalam berhubungan dengan Lembaga Keuangan.

"Selain itu juga akses. Akses ini mungkin terkait dengan jarak, pengetahuan, agunan (collateral). Kampanye atau inisiatif seperti ini juga akan kita cari bisnis model seperti apa yang bisa kita lakukan. Kita juga akan cari regulasi apa yang bisa dorong untuk finansial inklusi ini, jadi bagaimana kita men-deliver akses ini dari satu tempat ke tempat lain dengan dukungan teknologi dan aturan," tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4607 seconds (0.1#10.140)