Converter kit gratis hanya untuk kendaraan umum
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah untuk melakukan pembatasan BBM bersubsidi sepertinya benar-benar akan direalisasikan April depan. Pemerintah bahkan berjanji akan menggratiskan converter kit pada kendaraan umum agar beralih ke LGV (Liquid Gas for Vehicle) seniai Rp15 juta per kendaraan.
Pemerintah bermimpi, secara berangsur-angsur masyarakat akan dapat berganti ke kendaraan berbahan bakar gas sehingga lebih murah ketimbang menggunakan bahan bakar fosil.
"Salah satu cara agar masyarakat beralih ke kendaraan umum adalah dengan membuat transportasi umum senyaman mungkin. Sistem kendaraan yang menggunakan energi fosil juga akan dikonversikan dengan menggunakan LPG,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Namun, tidak seperti di kendaraan umum yang converter kit-nya diberi cuma- cuma, hal ini tidak berlaku di kendaraan pribadi.
“Harga LGV ekuivalen sekitar Rp4.100 per liter. Dan untuk kendaraan umum, converter kit-nya akan kita berikan cuma-cuma. Kalau beli, harganya sekitar Rp15 juta," lanjut hatta.
Masih menurut Hatta, pemerintah sangat serius mengurangi beban subsidi BBM yang angkanya di tahun ini bisa menembus Rp120 triliun lebih. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi akan terus berada di angka enam persen, konsumsi energi masyarakatpun akan terus naik jika dikendalikan.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowadigdo menambahkan, para pengendara mobil pribadi akan diarahkan beralih ke pertamax, LGV, atau CNG (compressed natural gas).
"Secara bertahap para pengendara mobil akan diarahkan menggunakan pertamax. Kalaupun tidak mau, dia punya pilihan, ada LGV ataupun CNG. Dia juga punya pilihan untuk berganti naik motor yang lebih hemat ataupun naik kendaraan umum," papar Widjajono.
"Mengenai converter kit secara cuma-cuma memang hanya bisa diberikan untuk kendaraan umum. Sedangkan untuk kendaraan pribadi, kemungkinan hanya dapat harga setengahnya," ungkap Widagdo.
Lebih lanjut, Widagdo menyatakan penggantian konversi BBM ke BBG untuk kendaraan umum ini akan dilakukan secara bertahap, mulai dari kendaraan umum di wilayah Jakarta kemudian disusul wilayah Bodetabek.
"Kita sangat optimis program ini bisa berjalan. Kita dulu pernah sukses waktu konversi minyak tanah ke LPG, ini tidak jauh berbeda," tambahnya.
Dengan adanya pembatasan BBM subsidi ini, pemerintah juga berjanji akan menghemat angka impor minyak mentah. Meskipun begitu, Guru Besar ITB ini juga mengakui pemerintah akan terus mengimpor LGV.
"Kita masih akan impor LGV-nya, tetapi itu harganya lebih murah daripada impor minyak, bisa 60 persen harga minyak. Impornya juga bisa dari mana-mana," tandasnya. (bro)
Pemerintah bermimpi, secara berangsur-angsur masyarakat akan dapat berganti ke kendaraan berbahan bakar gas sehingga lebih murah ketimbang menggunakan bahan bakar fosil.
"Salah satu cara agar masyarakat beralih ke kendaraan umum adalah dengan membuat transportasi umum senyaman mungkin. Sistem kendaraan yang menggunakan energi fosil juga akan dikonversikan dengan menggunakan LPG,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Namun, tidak seperti di kendaraan umum yang converter kit-nya diberi cuma- cuma, hal ini tidak berlaku di kendaraan pribadi.
“Harga LGV ekuivalen sekitar Rp4.100 per liter. Dan untuk kendaraan umum, converter kit-nya akan kita berikan cuma-cuma. Kalau beli, harganya sekitar Rp15 juta," lanjut hatta.
Masih menurut Hatta, pemerintah sangat serius mengurangi beban subsidi BBM yang angkanya di tahun ini bisa menembus Rp120 triliun lebih. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi akan terus berada di angka enam persen, konsumsi energi masyarakatpun akan terus naik jika dikendalikan.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowadigdo menambahkan, para pengendara mobil pribadi akan diarahkan beralih ke pertamax, LGV, atau CNG (compressed natural gas).
"Secara bertahap para pengendara mobil akan diarahkan menggunakan pertamax. Kalaupun tidak mau, dia punya pilihan, ada LGV ataupun CNG. Dia juga punya pilihan untuk berganti naik motor yang lebih hemat ataupun naik kendaraan umum," papar Widjajono.
"Mengenai converter kit secara cuma-cuma memang hanya bisa diberikan untuk kendaraan umum. Sedangkan untuk kendaraan pribadi, kemungkinan hanya dapat harga setengahnya," ungkap Widagdo.
Lebih lanjut, Widagdo menyatakan penggantian konversi BBM ke BBG untuk kendaraan umum ini akan dilakukan secara bertahap, mulai dari kendaraan umum di wilayah Jakarta kemudian disusul wilayah Bodetabek.
"Kita sangat optimis program ini bisa berjalan. Kita dulu pernah sukses waktu konversi minyak tanah ke LPG, ini tidak jauh berbeda," tambahnya.
Dengan adanya pembatasan BBM subsidi ini, pemerintah juga berjanji akan menghemat angka impor minyak mentah. Meskipun begitu, Guru Besar ITB ini juga mengakui pemerintah akan terus mengimpor LGV.
"Kita masih akan impor LGV-nya, tetapi itu harganya lebih murah daripada impor minyak, bisa 60 persen harga minyak. Impornya juga bisa dari mana-mana," tandasnya. (bro)
()