PGN fokus bangun infrastruktur pipa
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) tahun ini fokus membangun infrastruktur pipa gas. Langkah awal, PGN akan membangun pipa sebesar 16 inchi sepanjang 47 kilometer (km) di sekitar jalan tol Belawan menuju kawasan industri.
General Manager SBU Distrik III PGN Mugiono mengatakan, pembangunan infrastruktur ini dimaksudkan untuk mendukung LNG Receiving Terminal atau Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) yang kini dalam proses pembangunan.
“Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan komitmen PGN untuk menyediakan gas ke kawasan-kawasan industri di Sumut, termasuk ke Sei Mangkei, nantinya,” tuturnya saat ditemui di Kantor PGN Sumut, kemarin.
Pembangunan infrastruktur yang membutuhkan waktu sekitar setahun itu masih dalam proses lelang dan baru diputuskan pada Februari atau Maret. “Untuk pengerjaan infrastruktur ini, belum ketahuan berapa dananya. Peserta tender ada sembilan perusahaan,” ujarnya.
Mugiono mengakui jika 2012 merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan pengguna LNG di Sumut dalam menjalankan usahanya. Lantaran hingga kini, pasokan gas Sumut belum bisa memenuhi kebutuhan industri.
Bahkan pertengahan tahun nanti, pasokan sekitar 11 hingga 12 juta kaki kubik per hari yang dijual kepada industri akan berkurang kembali akibat penurunan pasokan dari perusahaan yang diberi hak oleh pemerintah untuk melakukan pengeboran sumur dan memproduksi gas, yakni PT Pertamina Explorasi dan Produksi (PEP) dan Salamander.
“Walau begitu PGN terus mencari solusi, baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk mendapatkan gas dalam upaya pemenuhan kebutuhan industri,” terangnya.
Pasokan gas untuk PLN yang sudah mendapat kepastian dari BP Migas membuat PGN bisa berkonsentrasi dalam memenuhi kebutuhan gas industri, komersil dan rumah tangga dengan menggunakan fasilitas infrastruktur FSRU yang diperkirakan beroperasi Semester I/2013.
“Namun harus diketahui, gas yang akan disalurkan nantinya menggunakan LNG international, sehingga pastinya akan menggunakan harga gas international. Jadi ada kemungkinan harga LNG mengalami kenaikan harga. Tapi kita berupaya perbedaan harga tidak siginfikan,” ucap dia.
Saat ini PGN belum mampu mencukupi suplai gas 56 pelanggan industri yang ada. Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut Johan Brien mengungkapkan, pengusaha Sumut sekarang menunggu langkah-langkah yang akan dilakukan untuk penyediaan gas ini. Pengusaha berharap PGN dapat segera mencari pasokan gas lain guna memenuhi kebutuhan gas industri.
“Dengan bahan bakar lain, seperti menggunakan batu bara, biaya produksi pastinya akan bertambah. Untuk itu, kami berharap solusi terbaik segera dapat ditemukan untuk mengatasi kesulitan pasokan gas ke Sumut ini, agar industri dapat berkembang lebih baik,” tandasnya.
General Manager SBU Distrik III PGN Mugiono mengatakan, pembangunan infrastruktur ini dimaksudkan untuk mendukung LNG Receiving Terminal atau Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) yang kini dalam proses pembangunan.
“Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan komitmen PGN untuk menyediakan gas ke kawasan-kawasan industri di Sumut, termasuk ke Sei Mangkei, nantinya,” tuturnya saat ditemui di Kantor PGN Sumut, kemarin.
Pembangunan infrastruktur yang membutuhkan waktu sekitar setahun itu masih dalam proses lelang dan baru diputuskan pada Februari atau Maret. “Untuk pengerjaan infrastruktur ini, belum ketahuan berapa dananya. Peserta tender ada sembilan perusahaan,” ujarnya.
Mugiono mengakui jika 2012 merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan pengguna LNG di Sumut dalam menjalankan usahanya. Lantaran hingga kini, pasokan gas Sumut belum bisa memenuhi kebutuhan industri.
Bahkan pertengahan tahun nanti, pasokan sekitar 11 hingga 12 juta kaki kubik per hari yang dijual kepada industri akan berkurang kembali akibat penurunan pasokan dari perusahaan yang diberi hak oleh pemerintah untuk melakukan pengeboran sumur dan memproduksi gas, yakni PT Pertamina Explorasi dan Produksi (PEP) dan Salamander.
“Walau begitu PGN terus mencari solusi, baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk mendapatkan gas dalam upaya pemenuhan kebutuhan industri,” terangnya.
Pasokan gas untuk PLN yang sudah mendapat kepastian dari BP Migas membuat PGN bisa berkonsentrasi dalam memenuhi kebutuhan gas industri, komersil dan rumah tangga dengan menggunakan fasilitas infrastruktur FSRU yang diperkirakan beroperasi Semester I/2013.
“Namun harus diketahui, gas yang akan disalurkan nantinya menggunakan LNG international, sehingga pastinya akan menggunakan harga gas international. Jadi ada kemungkinan harga LNG mengalami kenaikan harga. Tapi kita berupaya perbedaan harga tidak siginfikan,” ucap dia.
Saat ini PGN belum mampu mencukupi suplai gas 56 pelanggan industri yang ada. Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut Johan Brien mengungkapkan, pengusaha Sumut sekarang menunggu langkah-langkah yang akan dilakukan untuk penyediaan gas ini. Pengusaha berharap PGN dapat segera mencari pasokan gas lain guna memenuhi kebutuhan gas industri.
“Dengan bahan bakar lain, seperti menggunakan batu bara, biaya produksi pastinya akan bertambah. Untuk itu, kami berharap solusi terbaik segera dapat ditemukan untuk mengatasi kesulitan pasokan gas ke Sumut ini, agar industri dapat berkembang lebih baik,” tandasnya.
()