Pemasukan wisata belanja wisnus sangat potensial

Rabu, 04 Januari 2012 - 17:27 WIB
Pemasukan wisata belanja wisnus sangat potensial
Pemasukan wisata belanja wisnus sangat potensial
A A A
Sindonews.com - Industri kreatif di Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN dan dunia mempunyai daya saing cukup tinggi, di mana kontribusi terhadap PDB nasioanal bisa mencapai tujuh persen. Itulah yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu saat membuka lokakarya Kemenparekraf yang bertema "Pariwisata & Ekonomi Kreatif meningkatkan Kualitas Hidup & Kesejahteraan Masyarakat," di Jakarta, Rabu (4/1/2012).

Mari mengungkapkan, lokakarya ini sebagai pemaparan program jangka pendek, menengah, dan panjang dari berbagai program kerja Kemenparekaf. Marie menargetkan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata dan ekonomi nasional selama tahun 2012 sampai dengan 2014.

"Adanya berbagai program yang dilakukan dan mempunyai dampak nyata bagi sektor lain yang bersangkutan, yaitu peningkatan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat," tutur Mari.

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia merupakan salah satu dari lima sektor penyumbang devisa terbesar. Indonesia juga berkesempatan dan mampu bersaing dengan negara lain dalam hal kreativitas dan inovasi. "Karya di negara ini sangat banyak dan layak dipasarkan," kata mantan Menteri Perdagangan ini.

Selama ini, lanjut Mari, pemasukan dari sektor ekonomi kreatif yang berasal dari wisatawan nusantara (wisnus) atau orang Indonesia yang melakukan perjalanan wisata di dalam negeri sangat besar. Pengeluaran winus setiap tahunnya selalu naik. Pada tahun 2010, pengeluaran winus sebesar Rp150 triliun. Dibandingkan dengan penerimaan devisa negara dari wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2010 sebesar USD7,6 miliar.

Sementara itu, lanjutnya, pengeluaran winus sebagian besar dihabiskan di restoran dan berbelanja, sedangkan wiswan lebih banyak belanja untuk suvenir.

"Wisatawan domestik, pengeluaran di restoran. Shopping lebih kuat daripada wisman, mencapai 14 persen. Seperti branded goods di Jakarta, banyak yang belanja dari luar daerah Jawa. Daya beli dalam negeri kuat sekali," jelas Mari.

Pengeluaran-pengeluaran ini, kata Mari, berkaitan erat dengan ekonomi kreatif dan tampak menonjol untuk kuliner dan belanja. Sehingga, wisata belanja dan kuliner, menjadi salah satu yang difokuskan di tahun 2012.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3204 seconds (0.1#10.140)