Sosialisasi pembatasan BBM dimulai minggu depan

Jum'at, 06 Januari 2012 - 15:21 WIB
Sosialisasi pembatasan...
Sosialisasi pembatasan BBM dimulai minggu depan
A A A
Sindonews.com - Wakil menteri ESDM Widjajono Partowidagdo membantah jika program konversi bahan bakar minyak banyak dinilai sebagai kebijakan setengah hati. Menurutnya, pemerintah telah bersikap optimal untuk melakukan itu.

"Pemerintah memastikan akan mengatur konsumsi bahan bakar minyak [BBM] bersubsidi jenis premium bagi mobil pelat hitam mulai April 2012," ungkap Wakil menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di Kementerian ESDM usai menggelar rapat bersama Kepala Dirjen migas, Pertamina, dan BPH Migas mengenai sosialisasi pembatasan BBM di kementerian ESDM hari ini Jumat, (6/1/2011) .

Sejak wacana pembatasan subsidi BBM digulirkan, program ini beberapa kali gagal dan yang terakhir, pembatasan akan dilaksanakan pada November tahun lalu, namun diundur pada April tahun ini.

"Perpres memang belum turun, tapi tadi cuma membahas sosialisasi pembatasan BBM dan itu sudah kesepakatan UU APBN, bahwa April 2012 akan ada pembatasan", ungkapnya.

Lebih lanjut Widjajono menjelaskan, Untuk sosialisasi pembatasan BBM jenis premium ini pelaksanaannya sudah mendapat kesepakatan untuk dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Minggu depan sudah dimulai sosialisasi, dan segera dibentuk tim untuk sosialisasi itu," ujarnya.

Pemerintah, katanya, saat ini masih merumuskan model konversinya, apakah mirip seperti konversi minyak tanah ke elpiji dengan memberi insentif kompor dan tabung gratis, atau model lain.

Menurut dia, selain menghemat anggaran, penerapan sistem ini juga memberi kepastian bagi industri. Produsen automotif bisa langsung membuat mobil berbahan bakar gas sehingga jika produsen tetap memproduksi mobil berbahan bakar bensin, tentu tak akan laku.

Sementara itu, mengenai sanksi yang akan dikenakan kepada pelanggaran yang terjadi, Widjajono mengaku belum dapat dipastikan.

"Mengenai sanksi? gimana ya, orang yang boleh beli cuma kendaraan umum, jalur untuk transportasi umum dan mobil pribadi akan dibedakan, kalau nekat salah jalur ya enggak dilayani. Kalau sampai dilayani, berarti yang salah SPBU-nya," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya mengaku belum memiliki data jumlah mobil yang akan dikonversi ke BBG, namun pemerintah bermimpi semua mobil yang ada di Jawa-Bali beralih ke BBG.

"Ini tergantung mobil yang berpindah, saya belum pegang angkanya sekarang, harapannya sih 100 persen mobil pribadi di Jawa-Bali beralih ke BBG", harap Widjajono. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4679 seconds (0.1#10.140)