Mencicip gurihnya bisnis iga bakar
A
A
A
Sindonews.com - Pengalaman pahit dalam menjalankan bisnis justru dijadikan pijakan bagi Alice Callista untuk melangkah maju. Hal tersebut terbukti dengan 16 cabang resto Warung Tekko yang saat ini telah dimilikinya.
Awal terjun kedunia usaha, Alice memulainya sebagai importir sepatu bersama suaminya. Tepatnya pada sekitar tahun 2000 lalu Alice sangat menikmati usaha yang tengah digelutinya tersebut.
Namun saat semuanya terlihat berjalan lancar tiba-tiba ketidakstabilan kurs yang menyebabkan ongkos untuk mendatangkan sepatu yang sebagian besar berasal dari China tersebut mengalami kelonjakan kenaikan harga untuk masuk ke tanah air.
“Akhirnya menurut perhitungan saya dan suami, kami memutuskan untuk berhenti sementara di bisnis tersebut,” ucap Alice kepada Sindonews, di Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Setelah menghentikan usaha sepatunya, Alice dan suami mencoba terjun ke bisnis lain yaitu restoran. Kebetulan Alice dan sang ibu mertua memiliki kegemaran memasak.
“Selanjutnya kami mulai meracik bumbu sama-sama lalu kita mikir makanan apa yang jarang lalu ketemulah makanan iga penyet. Awalnya inginnya buntut namun harga buntut yang mahal jadi kita pikir kita coba ke iga dulu akhirnya dapatlah resep iga penyet dan sambalnya,” jelas Alice.
Pada perjalanannya, Alice tidak terlepas dari pengalaman pahit dalam menggeluti bisnis restoran.
Sebelum mendirikan Warung Tekko restoran, wanita kelahiran Jakarta 24 Januari 1983 itu sama sekali tidak memiliki pengetahuan dalam usaha restoran. Sehingga masalah muncul setelah bisnis yang menempati ruko empat lantai di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dibuka.
Di mulai dari tata letak perabotan restoran sampai mundurnya belasan karyawan. Kondisi itu sempat membuat usahanya lumpuh. Namun masalah demi masalah akhirnya dapat diatasi dengan baik.
"Jika tidak ada dorongan semangat dan tekad yang kuat, mungkin usaha kami tidak akan pernah terlihat seperti sekarang ini." ungkap Alice yang lulus dari Beijing Normal University, Jurusan Bahasa Mandarin.
Alice juga menambahkan saat pertama kali dibukanya warung tekko dibilangan Pandai Indah Kapuk, ada ketakutan bahwa orang nantinya tidak akan suka dengan menu yang ditawarkan. Apalagi pertama kali buka di Jakarta Utara ini kebanyakan mereka menggemari makanan medan, sea food, dan Chinese food.
“Sedangkan kita menawarkan makanan tradisional tapi kita pikir selama kita menawarkan makanan yang enak dan harga serta pelayanan bagus maka kita dengan percaya diri mulai menjalankannya,” ungkap Istri dari Widodo Hariyanto ini.
Keyakinan Alice kini mulai terlihat, kawasan PIK yang dulunya tidak ramai sekarang menjadi salah satu lokasi yang ramai karena letaknya yang berdekatan dengan salah satu wisata air di Jakarta Utara. Dengan modal sekitar Rp600 juta di awal pembukaannya kini Alice mampu menghasilkan omzet hingga Rp200 juta perbulannya.
Bahkan sejak dibuka pada Januari 2008. Kini total Warung Tekko sekarang ada 16 cabang dengan sistem partnership. Tidak hanya di Jakarta, Warung Tekko juga sudah merambah Bandung, hingga Batam. Di Jakarta sendiri lokasinya menyebar mulai dari Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gading, SCBD Sudirman, Batu Tulis, Meruya, hingga Kemang yang dikelola oleh Titi Kamal dan Andhika Pratama sebagai partnership.
Awal terjun kedunia usaha, Alice memulainya sebagai importir sepatu bersama suaminya. Tepatnya pada sekitar tahun 2000 lalu Alice sangat menikmati usaha yang tengah digelutinya tersebut.
Namun saat semuanya terlihat berjalan lancar tiba-tiba ketidakstabilan kurs yang menyebabkan ongkos untuk mendatangkan sepatu yang sebagian besar berasal dari China tersebut mengalami kelonjakan kenaikan harga untuk masuk ke tanah air.
“Akhirnya menurut perhitungan saya dan suami, kami memutuskan untuk berhenti sementara di bisnis tersebut,” ucap Alice kepada Sindonews, di Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Setelah menghentikan usaha sepatunya, Alice dan suami mencoba terjun ke bisnis lain yaitu restoran. Kebetulan Alice dan sang ibu mertua memiliki kegemaran memasak.
“Selanjutnya kami mulai meracik bumbu sama-sama lalu kita mikir makanan apa yang jarang lalu ketemulah makanan iga penyet. Awalnya inginnya buntut namun harga buntut yang mahal jadi kita pikir kita coba ke iga dulu akhirnya dapatlah resep iga penyet dan sambalnya,” jelas Alice.
Pada perjalanannya, Alice tidak terlepas dari pengalaman pahit dalam menggeluti bisnis restoran.
Sebelum mendirikan Warung Tekko restoran, wanita kelahiran Jakarta 24 Januari 1983 itu sama sekali tidak memiliki pengetahuan dalam usaha restoran. Sehingga masalah muncul setelah bisnis yang menempati ruko empat lantai di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dibuka.
Di mulai dari tata letak perabotan restoran sampai mundurnya belasan karyawan. Kondisi itu sempat membuat usahanya lumpuh. Namun masalah demi masalah akhirnya dapat diatasi dengan baik.
"Jika tidak ada dorongan semangat dan tekad yang kuat, mungkin usaha kami tidak akan pernah terlihat seperti sekarang ini." ungkap Alice yang lulus dari Beijing Normal University, Jurusan Bahasa Mandarin.
Alice juga menambahkan saat pertama kali dibukanya warung tekko dibilangan Pandai Indah Kapuk, ada ketakutan bahwa orang nantinya tidak akan suka dengan menu yang ditawarkan. Apalagi pertama kali buka di Jakarta Utara ini kebanyakan mereka menggemari makanan medan, sea food, dan Chinese food.
“Sedangkan kita menawarkan makanan tradisional tapi kita pikir selama kita menawarkan makanan yang enak dan harga serta pelayanan bagus maka kita dengan percaya diri mulai menjalankannya,” ungkap Istri dari Widodo Hariyanto ini.
Keyakinan Alice kini mulai terlihat, kawasan PIK yang dulunya tidak ramai sekarang menjadi salah satu lokasi yang ramai karena letaknya yang berdekatan dengan salah satu wisata air di Jakarta Utara. Dengan modal sekitar Rp600 juta di awal pembukaannya kini Alice mampu menghasilkan omzet hingga Rp200 juta perbulannya.
Bahkan sejak dibuka pada Januari 2008. Kini total Warung Tekko sekarang ada 16 cabang dengan sistem partnership. Tidak hanya di Jakarta, Warung Tekko juga sudah merambah Bandung, hingga Batam. Di Jakarta sendiri lokasinya menyebar mulai dari Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gading, SCBD Sudirman, Batu Tulis, Meruya, hingga Kemang yang dikelola oleh Titi Kamal dan Andhika Pratama sebagai partnership.
()