Biro haji & umrah beralih dari Garuda ke Batavia Air
A
A
A
Sindonews.com – Sebagian besar biro perjalanan haji dan umrah anggota Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) mengalihkan jamaah umrahnya dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia ke Batavia Air.
Pengalihan ini dilakukan sebagai dampak boikot terhadap Garuda Indonesia yang menaikkan tarif penerbangan tahun ini kepada para jamaah umrah sebesar USD1.280 per orang. Padahal tahun lalu tarif penerbangan yang ditetapkan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Jeddah sebesar USD1.000.
”Kami mengharapkan Garuda Indonesia memberikan respons resmi sebelum 8 Januari, dengan kembali menurunkan tarif menjadi USD1.130,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpuh Herman Barata seusai pembukaan The 3rd Umrah, Hajj & International Tourism Fair di Jakarta, Jumat (6/1/2011).
Dia menjelaskan tarif yang diberlakukan Garuda itu lebih mahal daripada maskapai lainnya, termasuk Singapore Airlines yang hanya USD1.000, ataupun tarif yang diberlakukan Garuda untuk tujuan Amsterdam sebesar USD900.
“Saat ini sebagian besar jamaah umrah yang ditangani biro perjalanan anggota Himpuh mengalihkan penerbangan ke Batavia Air, karena Batavia bisa dengan tarif minimal USD925,” ujarnya.
Bahkan, sambungnya, Batavia akan menambah frekuensi penerbangan menjadi 10 kali seminggu dari semula tujuh kali seminggu ke Mekkah guna mengakomodasi jamaah umrah Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Himpuh Baluki Ahmad mengungkapkan pameran umrah dan haji kali ini diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada calon umrah, sehingga mereka yang tahun ini tidak bisa berangkat haji terobati dengan umrah.
“Kami harapkan kendala pengurusan visa tidak lagi terjadi seperti halnya pada tahun lalu. Dengan demikian, pada minggu-minggu ini jamaah umrah sudah ada yang bisa berangkat ke Tanah Suci,” ujarnya.
Di mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan biro perjalanan resmi agar mereka terjamin bisa berangkat. “Jamaah umrah yang tidak berangkat karena mereka menggunakan biro perjalanan yang tidak terdaftar secara resmi di pemerintah,” ujarnya.
Pengalihan ini dilakukan sebagai dampak boikot terhadap Garuda Indonesia yang menaikkan tarif penerbangan tahun ini kepada para jamaah umrah sebesar USD1.280 per orang. Padahal tahun lalu tarif penerbangan yang ditetapkan Garuda Indonesia dari Jakarta ke Jeddah sebesar USD1.000.
”Kami mengharapkan Garuda Indonesia memberikan respons resmi sebelum 8 Januari, dengan kembali menurunkan tarif menjadi USD1.130,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpuh Herman Barata seusai pembukaan The 3rd Umrah, Hajj & International Tourism Fair di Jakarta, Jumat (6/1/2011).
Dia menjelaskan tarif yang diberlakukan Garuda itu lebih mahal daripada maskapai lainnya, termasuk Singapore Airlines yang hanya USD1.000, ataupun tarif yang diberlakukan Garuda untuk tujuan Amsterdam sebesar USD900.
“Saat ini sebagian besar jamaah umrah yang ditangani biro perjalanan anggota Himpuh mengalihkan penerbangan ke Batavia Air, karena Batavia bisa dengan tarif minimal USD925,” ujarnya.
Bahkan, sambungnya, Batavia akan menambah frekuensi penerbangan menjadi 10 kali seminggu dari semula tujuh kali seminggu ke Mekkah guna mengakomodasi jamaah umrah Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Himpuh Baluki Ahmad mengungkapkan pameran umrah dan haji kali ini diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada calon umrah, sehingga mereka yang tahun ini tidak bisa berangkat haji terobati dengan umrah.
“Kami harapkan kendala pengurusan visa tidak lagi terjadi seperti halnya pada tahun lalu. Dengan demikian, pada minggu-minggu ini jamaah umrah sudah ada yang bisa berangkat ke Tanah Suci,” ujarnya.
Di mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan biro perjalanan resmi agar mereka terjamin bisa berangkat. “Jamaah umrah yang tidak berangkat karena mereka menggunakan biro perjalanan yang tidak terdaftar secara resmi di pemerintah,” ujarnya.
()