Sulap perca jadi boneka kostum berbagai Negara
A
A
A
Sindonews.com - Berlatar belakang hobi, Irina Suharto, seorang crafter, akhirnya terdorong membuka usaha boneka lucu yang diberi label Irina Handmade Doll. Uniknya, kreasi boneka buatannya itu identik dengan busana Nusantara dan mancanegara.
“Untuk boneka, saya memang ingin menampilkan busana provinsi dan berbagai negara yang ada. Sehingga setiap orang yang memilikinya tidak hanya senang, tapi juga merasa bangga,” ungkap ibu muda satu anak ini. Ciri boneka kreasi Irina memiliki muka yang sama, namun dibalut dengan busana-busana daerah masing-masing negara. Dari Indonesia misalnya, ada beberapa boneka dengan pakaian adat khas Jawa Barat seperti kebaya.
Balutan busana yang kerap dipakai mojang-mojang Sunda ini tersemat manis dan lucu di dalam boneka. “Untuk bawahannya, saya terapkan juga sinjang batik serta kerudung maupun selendang yang menghiasi kepala,” tutur perempuan bertubuh mungil ini. Sementara dari India, Irina membuat boneka yang dilengkapi dengan busana sari. Untuk Belanda, boneka tampil bak noni Belanda dengan kostum klasik bergaya Volendam. “Saya juga buat boneka dengan pakaian khas Meksiko dan Brunei Darussalam,” katanya.
Sejak tahun 2005, dalam memperkenalkan kreasi tangannya, Irina mulai mengikuti beberapa festival dan pameran. Bukan hanya itu, karena antusiasme pencinta boneka tinggi, dia juga sempat membuka outlet di Paris Van Java (PVJ) Mal. Boneka-boneka lucu Irina juga kerap kali diperkenalkan dalam pameran kelas internasional. Sebut saja di Brunei Darussalam, India, Jepang, Myanmar, Turki, hingga Belanda.
“Saya tidak menyangka banyak yang tertarik dengan boneka handmade ini, terutama dengan boneka berkostum tradisional,” tutur alumnus Jurusan Sekretaris Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. Keunikan lainnya yang tersimpan pada kostum boneka buatan Irina adalah aplikasi yang terbuat dari kain perca. Menurut Irina, potongan sisa kain atau perca tidaklah harus dibuang, karena potongan-potongan kain tersebut bisa menjadi barang yang memiliki nilai tinggi.
“Apalagi jika diolah dengan model yang menarik, dijamin akan banyak orang yang melirik,” ungkapnya. Meski dibuat dari kain perca, Irina berani memadukan warna dan motif yang menarik. (ank)
“Untuk boneka, saya memang ingin menampilkan busana provinsi dan berbagai negara yang ada. Sehingga setiap orang yang memilikinya tidak hanya senang, tapi juga merasa bangga,” ungkap ibu muda satu anak ini. Ciri boneka kreasi Irina memiliki muka yang sama, namun dibalut dengan busana-busana daerah masing-masing negara. Dari Indonesia misalnya, ada beberapa boneka dengan pakaian adat khas Jawa Barat seperti kebaya.
Balutan busana yang kerap dipakai mojang-mojang Sunda ini tersemat manis dan lucu di dalam boneka. “Untuk bawahannya, saya terapkan juga sinjang batik serta kerudung maupun selendang yang menghiasi kepala,” tutur perempuan bertubuh mungil ini. Sementara dari India, Irina membuat boneka yang dilengkapi dengan busana sari. Untuk Belanda, boneka tampil bak noni Belanda dengan kostum klasik bergaya Volendam. “Saya juga buat boneka dengan pakaian khas Meksiko dan Brunei Darussalam,” katanya.
Sejak tahun 2005, dalam memperkenalkan kreasi tangannya, Irina mulai mengikuti beberapa festival dan pameran. Bukan hanya itu, karena antusiasme pencinta boneka tinggi, dia juga sempat membuka outlet di Paris Van Java (PVJ) Mal. Boneka-boneka lucu Irina juga kerap kali diperkenalkan dalam pameran kelas internasional. Sebut saja di Brunei Darussalam, India, Jepang, Myanmar, Turki, hingga Belanda.
“Saya tidak menyangka banyak yang tertarik dengan boneka handmade ini, terutama dengan boneka berkostum tradisional,” tutur alumnus Jurusan Sekretaris Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. Keunikan lainnya yang tersimpan pada kostum boneka buatan Irina adalah aplikasi yang terbuat dari kain perca. Menurut Irina, potongan sisa kain atau perca tidaklah harus dibuang, karena potongan-potongan kain tersebut bisa menjadi barang yang memiliki nilai tinggi.
“Apalagi jika diolah dengan model yang menarik, dijamin akan banyak orang yang melirik,” ungkapnya. Meski dibuat dari kain perca, Irina berani memadukan warna dan motif yang menarik. (ank)
()