Wintermar bidik pendapatan Rp1,17 T

Rabu, 11 Januari 2012 - 12:05 WIB
Wintermar bidik pendapatan Rp1,17 T
Wintermar bidik pendapatan Rp1,17 T
A A A
Sindonews.com - PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menargetkan pendapatan tahun ini Rp1,17 triliun atau naik 30 persen dari ekspektasi pendapatan 2011 sebesar Rp900 miliar.

Kenaikan didukung pertumbuhan bisnis transportasi migas yang diperkirakan semakin membaik.“Tahun ini kami juga melakukan penambahan armada. Ini akan membuat bisnis kami tumbuh sekitar 20-30 persen,” ujar Corporate Planning Director WINS Pek Swan Layanto di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2012.

Dia mengatakan, prospek industri pelayaran tengah mengalami pertumbuhan yang bagus, seiring kenaikan pada bisnis minyak dan gas (migas). Tahun lalu WINS mengalami pertumbuhan yang sangat baik, bahkan angka pendapatan Rp900 miliar melebihi ekspektasi perseroan.

Menurutnya, selain peningkatan permintaan, kenaikan pendapatan juga didorong adanya keuntungan selisih kurs yang cukup besar. Tahun lalu terjadi dolar AS translation, yang membuat beban bunga yang harus dibayarkan perseroan berkurang. “Pinjaman dan transaksi kami semuanya dalam dolar AS,” kata dia.

Pek Swan mengatakan, tahun ini pertumbuhan juga masih bagus. Permintaan, lanjut dia, masih tinggi. Perseroan juga telah melakukan langkah antisipasi dengan melakukan penambahan armada guna memenuhi permintaan tersebut.

Saat ini, ungkapnya, sudah ada 12 kapal baru yang datang. Nantinya perseroan akan mendatangkan beberapa armada baru lagi, guna mendukung langkah ekspansi pada 2012.

“Rencananya akan ada delapan kapal baru lagi yang datang. Kebanyakan itu di semester II. Dalam waktu dekat ini akan datang dua kapal,” tuturnya.

Tahun ini, ujar Pek Wan, WINS membidik tambahan kontrak baru senilai USD125 juta atau sebanyak Rp1,12 triliun. Tahun lalu perseroan juga mendapatkan kontrak dengan nilai sama. Artinya, tahun ini akan ada kontrak senilai USD250 juta yang dijalankan perseroan.

Direktur Utama WINS Sugiman Layanto menilai bisnis migas Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang sangat bagus. Kondisi itu didukung langkah pemerintah yang mendorong produksi minyak dan gas dalam negeri. Akibatnya, industri penyewaan kapal, juga ikut mengalami kenaikan.

Menurut dia, meningkatnya industri, otomatis industri pelayaran sebagai pendukung juga terkena imbasnya. “Tentu akan lebih banyak tender kontrak baru ditawarkan,” katanya.

Sugiman mengatakan, dalam bisnis migas memerlukan rentang waktu yang cukup panjang. Karena, untuk menaikkan produksi minyak dan gas, setidaknya membutuhkan waktu tiga dan empat tahun. Selama kurun waktu itu, industri pendukung seperti jasa pelayaran juga akan ikut mengalami limpahan. saat ini, perseroan mengoperasikan armada baik milik sendiri maupun sewaan.

Kepemilikan sendiri umumnya sudah menggunakan bendera Indonesia, sementara untuk yang sewa merupakan kapal yang berbendera asing. Keuntungan terutama berasal dari kapal sendiri, dengan tingkat marjin mencapai 40 persen. Sementara sewa hanya 3 persen. “Kalau sewa biasanya untuk kontrak-kontrak jangka pendek,” tuturnya.

Tahun ini, lanjut Sugiman, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD80 juta. Kepala riset PT Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman mengatakan, pertumbuhan bisnis pelayaran didukung oleh perkembangan dari industri migas. Fokus Wintermar pada sektor migas memberi keuntungan bagi kinerja perseroan.

Saat ini, industri migas tengah mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan harga minyak dan komoditas. Otomatis, kondisi ini mendorong adanya pertumbuhan pada industri pendukung seperti pelayaran.

“Apalagi dengan adanya tambahan armada, yang mendukung adanya penambahan kontrak,” kata dia. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5442 seconds (0.1#10.140)