Divestasi anak usaha, BNBR peroleh dana Rp1,51 triliun

Kamis, 12 Januari 2012 - 09:57 WIB
Divestasi anak usaha,...
Divestasi anak usaha, BNBR peroleh dana Rp1,51 triliun
A A A
Sindonews.com - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menjual sebagian saham miliknya di PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).

Saham BTEL dilepas pada 31 Desember 2011, sedangkan saham UNSP pada 30 Desember 2011. Dari kedua aksi korporasi tersebut, perseroan memperoleh dana sebesar Rp1,51 triliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BNBR RA Sri Damayanti mengatakan, saham BTEL yang dijual sebanyak 4,30 miliar saham dengan harga transaksi per saham Rp340. Adapun sisa jumlah saham perseroan setelah divestasi tersebut adalah 8,52 miliar saham atau 29,95 persen dari seluruh jumlah saham yang beredar. Dari pelepasan saham itu, BNBR memperoleh dana segar sebesar Rp1,46 triliun.

”Tujuan transaksi adalah realisasi investasi,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (12/1/2012).

BNBR melepas 170,48 juta saham UNSP dengan harga transaksi per saham Rp330. Sebelum dijual, BNBR memiliki 29,8 persen saham UNSP. Selepas menjual aset, BNBR tinggal memiliki 3,72 miliar saham atau 27,42 persen saham UNSP. Sementara tujuan transaksi untuk settlement atas pinjaman perseroan. Dari penjualan saham UNSP, BNBR mengantongi dana senilai Rp56,25 miliar.

Sebelumnya, pada 31 Oktober 2011, BNBR telah menyepakati pelepasan 23,8 persen atau setengah dari kepemilikan Bumi Plc saat itu yaitu 47,6 persen kepada BORN. Dalam perjanjian jual-beli tersebut, BNBR menyepakati penjualan setengah dari kepemilikan 47,6 persen di Bumi Plc, senilai total USD1 miliar atau setara Rp8,5 triliun.

Penjualan sejumlah aset strategis perseroan tampaknya dilakukan untuk mengurangi nilai utang perseroan, serta merealisasikan rencana mengembangkan industri sumber daya alam, industri infrastruktur seperti yang tercantum dalam proposal perseroan sebelum melakukan aksi korporasi kuasireorganisasi.

Setelah kuasireorganisasi, Presiden Direktur BNBR Bobby Gafur Umar mengaku berencana membentuk lembaga pembiayaan (fund) untuk membiayai investasi sebesar USD3,5 juta untuk kebutuhan tiga tahun.

”Rencananya, lembaga tersebut akan dibentuk pada kuartal pertama 2012 dan akan menggandeng sejumlah investor dari Kanada dan Timur Tengah,” katanya beberapa waktu lalu.

Nantinya, lanjut dia, BNBR tetap akan menjadi lead dari fund yang dikembangkan perseroan. Kemungkinan, masing-masing sektor akan dibentuk fund yang berbeda. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari proyek yang akan dikerjakan perseroan.

Analis pasar modal dari Lautan Dana Investama Willy Sanjaya mengatakan, divestasi yang dilakukan BNBR merupakan bagian dari program pascakuasi. ”Ini pasti bagian dari blueprint pascakuasi dalam rangka memperbaiki kinerja keuangan,” tuturnya saat dihubungi hari ini. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8431 seconds (0.1#10.140)