Berbekal Rp10 juta sukses kembangkan tambak ikan

Kamis, 12 Januari 2012 - 11:53 WIB
Berbekal Rp10 juta sukses...
Berbekal Rp10 juta sukses kembangkan tambak ikan
A A A
Sindonews.com - Memulai usaha dari program wirausaha di kampusnya, Tommy Andika bersama dua rekannya berhasil membuat tambak pembibitan ikan lele dengan memanfaatkan lahan belakang rumahnya dengan omzet mencapai Rp9 juta per bulan.

Dimulai pada awal 2011, saat dirinya berhasil mendapatkan kucuran modal sebesar Rp10 juta dalam sebuah program mahasiswa wirausaha. Dari modal itulah, pria kelahiran Palembang, 16 Juli 1990 ini dengan peralatan seadanya mulai merintis usaha tambak pembibitan ikan lele.

Melihat semakin tingginya minat masyarakat Banyuasin terhadap ikan lele, keputusan Tommy, sapaan akrabnya untuk membuat usaha tambak pembibitan ikan lelenya terbukti tepat. Kini usaha tambak pembibitan ikan lele yang dilakoninya itu telah mencapai 10 tambak.

Dari semua tambak tersebut, dirancang agar terbagi menjadi beberapa kategori, yakni tiga kolam berukuran 3x9 meter dengan kedalaman 60 cm, yang mampu menampung 5.000 ikan khusus untuk pembesaran. Lalu, tiga kolam pembibitan berukuran 3x 3 meter yang dijadikan sebagai pembibitan, dan 4 kolam berukuran 2x5 meter digunakan untuk pembibitan, dengan daya tampung sekitar 20.000 ekor bibit.

“Usaha yang dijalankan ini tidak terlepas dari kreativitas dan ketekunan dari teman-teman. Jika kita konsisten dalam berusaha, tentunya akan mendapatkan hasil yang maksimal pula. Satu hal lagi, dalam berusaha jangan ada kata menyerah,” tutur anak pertama dari empat bersaudara ini.

Tekad mahasiswa semester VII Fakultas MIPA Jurusan Matematika Universitas Sriwijaya (Unsri) itu untuk menggeluti bisnis ini seakan tak terhenti.

Dirinya bahkan berniat akan meningkatkan produksinya seiring tingginya permintaan masyarakat Banyuasin dan sekitarnya akan ikan lele.

Selama ini,rata-rata masyarakat Banyuasin dan sekitarnya mengambil bibit ikan lele ini langsung dari Bogor, Jambi, dan Lampung. Awalnya, Tommy pun mengambil bibit ikan lele ini dari Provinsi Lampung. Satu gelas yang berisi 160 ekor dibelinya sekitar Rp11.000.

“Lama kelamaan, saya mulai bibitkan menjadi lebih banyak,lalu dijual kembali kepada masyarakat. Untuk satu ekor bibit yang berusia 6 minggu dijual sekitar Rp200 per ekor. Alhamdulillah, hingga kini saya tidak ketergantungan bibit lagi dan terus melakukan pembibitan sendiri,” ucapnya.

Dalam satu bulan, dia mengaku bisa menjual sekira 40.000 bibit ikan lele, dengan asumsi rata-rata pendapatan yang diperoleh minimal Rp200.000 - Rp9 juta.

Penghasilan tersebut tetap digunakannya untuk pengembangan pembibitan, perawatan berkala, dan selebihnya dibagi rata dengan kedua rekannya sesama mahasiswa.

Terkait makanan bagi bibit ikan lelenya, Tommy menjelaskan hanya diberikan cacing sutra sampai berusia dua minggu. Sedangkan saat memasuki usia tiga minggu, selanjutnya diberikan tepung pelet hingga pelet halus dan pelet besar.

Berbekal usaha pembibitan ikan lele yang kini hampir berusia satu tahun, Tommy berhasil menjadi salah satu pemenang wirausaha mandiri kategori industri mahasiswa tingkat wilayah II dan berkesempatan mengikuti kompetisi wirausaha mandiri bersaing dengan provinsi lain di Indonesia pada akhir Januari ini. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6967 seconds (0.1#10.140)