Harga BBG naik sebelum 1 April
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menyatakan akan menaikkan harga Compressed Natural Gas (CNG) sebesar Rp1.000 per liter setara premium sebelum 1 April 2012.
"Kenaikan harga itu akan diberlakukan sebelum 1 April nanti. Harga CNG setelah dinaikan akan menjadi Rp4.100 per lsp (liter setara premium)," ujar Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo saat melihat hasil pemasangan converter kit di Kantor Autogas Indonesia bersama wartawan di Serpong, Tangerang, Kamis (12/1/2012).
Menurutnya, harga CNG tersebut masih sering diperdebatkan karena masih di bawah harga keekonomian. Jika harganya Rp3.100 per lsp, maka banyak pengusaha yang tidak akan mau mengembangkan bisnis ini. "Karena enggak untung. Kayak kemarin, harga Pertamina Rp2.600 per lsp tapi harga PGN Rp3.600 per lsp, lalu biar adil dijumlah dibagi dua, kan PGN-nya yang rugi, akhirnya enggak jualan," jelasnya.
Lebih lanjut Widjajono menambahkan, Jika harga gas tersebut sesuai dengan harga keekonomian maka pasokan gas akan semakin banyak. "Kalau harganya beres, nanti pasokan gasnya tidak akan terbatas. Karena nanti kita punya FSRU (Floating Storage and Regasification Unit)," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, harga jual Vi-Gas akan ikuti mekanisme pasar yang mengacu pada harga LPG internasional dengan subsidi pemerintah sebesar Rp1.000 per liter setara premium (lsp).
Dengan demikian, harga jual Vi-Gas akan selalu berubah mengikuti harga LPG internasional, dalam hal ini CP Aramco, dan kurs rupiah terhadap dolar. Namun, pemerintah tetap akan memberikan subsidi sebesar Rp1.000 per lsp. Sehingga, ke depan harga jual Vi-Gas akan berfluktuasi dengan besaran subsidi yang konstan. (bro)
"Kenaikan harga itu akan diberlakukan sebelum 1 April nanti. Harga CNG setelah dinaikan akan menjadi Rp4.100 per lsp (liter setara premium)," ujar Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo saat melihat hasil pemasangan converter kit di Kantor Autogas Indonesia bersama wartawan di Serpong, Tangerang, Kamis (12/1/2012).
Menurutnya, harga CNG tersebut masih sering diperdebatkan karena masih di bawah harga keekonomian. Jika harganya Rp3.100 per lsp, maka banyak pengusaha yang tidak akan mau mengembangkan bisnis ini. "Karena enggak untung. Kayak kemarin, harga Pertamina Rp2.600 per lsp tapi harga PGN Rp3.600 per lsp, lalu biar adil dijumlah dibagi dua, kan PGN-nya yang rugi, akhirnya enggak jualan," jelasnya.
Lebih lanjut Widjajono menambahkan, Jika harga gas tersebut sesuai dengan harga keekonomian maka pasokan gas akan semakin banyak. "Kalau harganya beres, nanti pasokan gasnya tidak akan terbatas. Karena nanti kita punya FSRU (Floating Storage and Regasification Unit)," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, harga jual Vi-Gas akan ikuti mekanisme pasar yang mengacu pada harga LPG internasional dengan subsidi pemerintah sebesar Rp1.000 per liter setara premium (lsp).
Dengan demikian, harga jual Vi-Gas akan selalu berubah mengikuti harga LPG internasional, dalam hal ini CP Aramco, dan kurs rupiah terhadap dolar. Namun, pemerintah tetap akan memberikan subsidi sebesar Rp1.000 per lsp. Sehingga, ke depan harga jual Vi-Gas akan berfluktuasi dengan besaran subsidi yang konstan. (bro)
()