Pedagang musiman semarakkan Imlek di pasar Asemka

Sabtu, 14 Januari 2012 - 17:04 WIB
Pedagang musiman semarakkan...
Pedagang musiman semarakkan Imlek di pasar Asemka
A A A
Sindonews.com - Tahun baru China atau yang dikenal dengan sebutan Imlek menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh sejumlah pedagang musiman. Tak heran jika menjelang imlek, pernak-pernik bernuansa merah kerap mudah ditemui di berbagai toko dan pusat perbelanjaan.

Sebagaimana yang terpantau Sindonews di kawasan pasar Asemka, dimana menjelang perayaan ini banyak pertokoan yang mulai dihiasi dengan dominasi warna merah dan gantungan khas yang menandakan tahun baru imlek akan segera datang.

Menurut salah seorang penjual di toko penjual kembang api, Union Jaya bernama via, momentum imlek menjadi salah satu momen mendongkrak penjualan. "Biasanya sehari kita jualan kembang tapi kalau ada musim-musim kayak gini, ya kayak sekarang mau imlek ya kita jual pernak-pernik imlek, sebelumnya kita juga jualan pernak pernik Natal pas natal kemarin," jelasnya, di Jakarta, Sabtu (14/1/2012).

Adapun penjualan pernak-pernik imlek ini sudah berlangsung dari sebulan sebelumnya sampai dengan 15 hari setelah imlek atau biasa dikenal dengan Cap Go Meh.
"Kan untungnya lumayan lah dari pada bisanya, jadi ya kita jual saja mumpung lagi musim", ujarnya.

Disamping itu ditemui pada sebuah toko plastik, Lukman yang kurang lebih berusia 50 tahun, juga merasakan penjualan pernik-pernik imlek dapat menambah pendapatannya dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

"Kita jual ini dari habis natal sampai dengan tanggal 23 atau 24 nanti ya, karena lumayan lah dapat untung Rp1 juta-Rp2 juta kan, naik 20 persen apalagi sudah satu minggu terakhir, jadi nanti banyak saja yang datang mau beli pohon sakura, angpau, trus gantungan ada patung juga, banyaklah", pungkasnya.

Mengenai pasokan barang-barang yang ingin dijual, para penjual pernak-pernak ini relatif sama. Produk yang dijual sengaja diimpor dari China karena selain harga yang ditawarkan lebih murah dari produksi lokal, kualitas yang diberikan tidak jauh berbeda.

"Barang-barang yang ada disini sengaja impor dari China dari sebelum Januari itu biasanya memang langsung datang, dan toko-toko lain juga sepertinya sama ya dari China juga rata-rata, karena lebih murah terus ya orang belinya juga murah dibanding barang lokal," jelasnya.

Pemanfaatan suatu kondisi seperti perayaan hari raya idul fitri, natal, tahun baru dan imlek memang selalu dilakukan banyak para pedagang, karena selain dapat mereguk untuk dibanding hari biasanya mereka juga ikut serta menyemarakkan perayaan tersebut.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0564 seconds (0.1#10.140)