PGN pasok 40% gas PLN

Senin, 16 Januari 2012 - 09:12 WIB
PGN pasok 40% gas PLN
PGN pasok 40% gas PLN
A A A
Sindonews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun ini akan menerima gas sebanyak 142,5 triliun british thermal unit atau sekitar 40 persen kebutuhannya dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Tahun ini kebutuhan gas untuk pembangkit milik PLN mencapai 356 triliun british thermal unit (TBTU). Kepala Divisi Gas dan Bahan Bakar Minyak PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, pasokan gas tersebut digunakan di tiga pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) milik perseroan di Jawa, yaitu PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok di Jakarta dan PLTGU Muara Tawar di Bekasi, Jawa Barat.

Selain dari PGN, PLN juga mendapat pasokan gas dari sejumlah pemasok lainnya, antara lain Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi. “Namun, saat ini yang terbesar pemasok gasnya dari PGN,” katanya di Jakarta akhir pekan lalu.

Proyeksi gas PLN tahun ini sebanyak 356,36 TBTU, naik 25 persen dibandingkan estimasi realisasi 2011 sebesar 267,27 TBTU. Direktur Utama PLN Nur Pamudji menambahkan, kenaikan konsumsi gas di pembangkit mendorong penurunan konsumsi BBM. Tahun ini BUMN sektor ketenagalistrikan tersebut memprediksikan penggunaan BBM untuk pembangkit sebesar 7,49 juta kiloliter, turun sekitar 30 persen dibandingkan estimasi konsumsi BBM tahun lalu.

Selain ditopang peningkatan konsumsi gas,menurut Nur, penurunan konsumsi bahan bakar minyak juga didorong kenaikan konsumsi batu bara. PLN memproyeksikan konsumsi batu bara perseroan tahun ini sekitar 39,6 juta ton, atau naik 34 persen dibandingkan estimasi realisasi 2011 sebanyak 26,14 juta ton.

Penurunan penggunaan BBM ini secara otomatis akan menurunkan biaya pokok produksi listrik PLN sekitar 13,2% menjadi Rp1.166 per kilowatt hour (kwh). ”Target fuel mix 2012 sebesar 17,73 persen, turun drastis dibanding angka fuel mix 2011 yang diperkirakan 27,4 persen,” kata Nur.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Indonesia Fabby Tumiwa mengatakan, tambahan pasokan akan berdampak positif bagi biaya pokok produksi PLN.

Mengacu pada data PLN 2010, biaya pokok listrik PLN untuk pembangkit listrik tenaga gas sekitar Rp800 per kwh dan pembangkit listrik tenaga gas uap sebesar Rp1.600 per kwh. Sementara itu, rata-rata biaya pembangkit menggunakan BBM Rp4.000 per kwh. Namun, Fabby khawatir rencana tambahan pasokan gas untuk PLN itu hanya sebatas wacana, sehingga subsidi listrik kembali membengkak.

Untuk itu diperlukan kepastian dari pemerintah dan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) untuk menjamin ketersediaan pasokan gas tersebut. Apalagi, jika melihat harga minyak pada 2012 yang diperkirakan berada di kisaran USD110–120 per barel,tambahan pasokan gas ini perlu diamankan agar subsidi listrik tidak kembali membengkak tahun depan.

”Saya juga memperkirakan penyelesaian proyek 10.000 megawatt tahap I tahun ini juga akan meleset lagi,” ujarnya.

Sementara, produsen kabel listrik PT Voksel Electric Tbk (VOKS) menargetkan peningkatan pendapatan tahun ini sebesar 23,8 persen menjadi Rp2,6 triliun dari Rp2,1 triliun pada 2011. Kenaikan pendapatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan laba bersih menjadi Rp120 miliar atau naik 15,3 persen dari Rp104 miliar keuntungan tahun lalu.

“Kenaikan didukung sejumlah proyek transmisi listrik PLN (PT Perusahaan Listrik Negara),terutama dengan mulainya proyek 10.000 megawatt tahap II tahun ini,” ujar Presiden Direktur VOKS Heru Gondokusumo. Menurut dia, dengan mulai berjalannya megaproyek PLN tersebut, bisnis perseroan juga akan mengalami pertumbuhan signifikan.

Selain proyek bawaannya yang akan terealisasi, perseroan juga optimistis mendapatkan sejumlah proyek baru dari perusahaan BUMN tersebut. Heru mengatakan, tahun lalu pendapatan perseroan sebesar Rp2,1 triliun sebenarnya berada di bawah target yang ditetapkan, yaitu Rp2,2 triliun. Kondisi tersebut, menurut dia, lebih disebabkan adanya pemunduran jadwal pelaksanaan proyek.

Realisasi proyek transmisi listrik PLN yang semestinya berjalan pada November 2011 mengalami penundaan. Namun, proyek tersebut dipastikan berjalan Januari tahun ini.Heru menuturkan, selama ini produk Voksel paling banyak diserap oleh proyek-proyek PLN.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7996 seconds (0.1#10.140)