Atasi penumpukan, Dermaga 6 disiapkan di Merak-Bakauheni
A
A
A
Sindonews.com - Seringnya terjadi penumpukan di pelabuhan Merak-Bakauheni membuat Kementerian Perhubungan menambah satu dermaga yaitu dermaga enam di pelabuhan tersebut.
Hal ini disampaikan wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kepada Sindonews pagi ini di gedung MNC, Kebon Sirih, Selasa (17/1/2012).
"Dermaga enam akan kita bangun di Merak dan untuk menambah kapasitas dari yang ada tapi tidak hanya itu karena kita juga membangun atau membuat kapal-kapal feri. Paling tidak dua kapal feri akan dibuat segera dengan jenis yang mampu untuk mengangkut Merak-Bakauheni," ujarnya.
Terkait proyek pembangunan dermaga enam ini Kementerian Perhubungan akan menargetkan selesai dalam kurun waktu satu atau dua tahun kedepan. "Insya Allah dalam satu dua tahun ini, kalau dermaga kita harapkan tahun ini selesai, dan kalau kapal itu perlu waktu kemungkinan sampai tahun depan," ungkapnya.
Bambang juga menambahkan, untuk sementara akan dioptimalkan kapal yang ada dengan pengaturan seperti waktu sandar diperketat hingga memperketat waktu tempuh.
Selain itu Bambang juga menyampaikan bahwa pada pelabuhan tersebut akan dipasang traffic management information dimana berfungsi untuk memonitor pergerakan kapal. "Jadi kita bisa mengetahui kapan kapal harus datang dan berapa menit lagi kapal harus bersandar. Sehingga secara akurat bisa diperhitungkan di radar itu dilintasan itu ada berapa kapal dan sebagainya," pungkasnya.
Mengenai bencana banjir yang terjadi di jalan tol dimana terhubung langsung ke pelabuhan merak dan cukup menggangu transportasi, Bambang menegaskan bahwa kodisi tersebut dipastikan dapat teratasi.
"Kita pastikan segera banjir itu bisa teratasi dan jalur transportasi yang utama kita harapkan sesegera mungkin di bebaskan dari banjir. Kemudian kita juga menyiapkan jalur alternatif tentunya agar arus barang tetap bisa berjalan walaupun tentu pasti tidak akan efisien. Dibandingkan jika kita menggunakan jalur utama yang kita punya melalui jalan tol," ucapnya.
Belum ada nominal kerugian yang bisa diinformasikan ke masyarakat, namun Bambang mangakui bahwa memang ada kerugian dan natinya akan diinformasikan setelah melalui proses penghitungan. (ank)
Hal ini disampaikan wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kepada Sindonews pagi ini di gedung MNC, Kebon Sirih, Selasa (17/1/2012).
"Dermaga enam akan kita bangun di Merak dan untuk menambah kapasitas dari yang ada tapi tidak hanya itu karena kita juga membangun atau membuat kapal-kapal feri. Paling tidak dua kapal feri akan dibuat segera dengan jenis yang mampu untuk mengangkut Merak-Bakauheni," ujarnya.
Terkait proyek pembangunan dermaga enam ini Kementerian Perhubungan akan menargetkan selesai dalam kurun waktu satu atau dua tahun kedepan. "Insya Allah dalam satu dua tahun ini, kalau dermaga kita harapkan tahun ini selesai, dan kalau kapal itu perlu waktu kemungkinan sampai tahun depan," ungkapnya.
Bambang juga menambahkan, untuk sementara akan dioptimalkan kapal yang ada dengan pengaturan seperti waktu sandar diperketat hingga memperketat waktu tempuh.
Selain itu Bambang juga menyampaikan bahwa pada pelabuhan tersebut akan dipasang traffic management information dimana berfungsi untuk memonitor pergerakan kapal. "Jadi kita bisa mengetahui kapan kapal harus datang dan berapa menit lagi kapal harus bersandar. Sehingga secara akurat bisa diperhitungkan di radar itu dilintasan itu ada berapa kapal dan sebagainya," pungkasnya.
Mengenai bencana banjir yang terjadi di jalan tol dimana terhubung langsung ke pelabuhan merak dan cukup menggangu transportasi, Bambang menegaskan bahwa kodisi tersebut dipastikan dapat teratasi.
"Kita pastikan segera banjir itu bisa teratasi dan jalur transportasi yang utama kita harapkan sesegera mungkin di bebaskan dari banjir. Kemudian kita juga menyiapkan jalur alternatif tentunya agar arus barang tetap bisa berjalan walaupun tentu pasti tidak akan efisien. Dibandingkan jika kita menggunakan jalur utama yang kita punya melalui jalan tol," ucapnya.
Belum ada nominal kerugian yang bisa diinformasikan ke masyarakat, namun Bambang mangakui bahwa memang ada kerugian dan natinya akan diinformasikan setelah melalui proses penghitungan. (ank)
()