Surabaya dan Gresik favorit pengembang properti
A
A
A
Sindonews.com - Surabaya dan Gresik diprediksi menjadi kota yang berpotensi mengalami pertumbuhan dalam sektor properti. Kabupaten Gresik, sendiri cukup potensial untuk dibangun pergudangan sebagai penunjang industri di Surabaya.
Sejumlah kalangan menilai, tahun 2012 ini merupakan tahun properti. Investasi di sektor ini menjadi alternatif yang cukup menggiurkan selain investasi di pasar modal dan emas perhiasan.
Di Kota Pudak ini (julukan bagi Kab Gresik), tepatnya di kawasan Manyar dan Waringin Anom, sejumlah pengembang mulai tertarik untuk membangun kawasan pergudangan dan industri.
“Untuk Surabaya sendiri, yang masih menjadi idola adalah apartemen, khususnya apartemen yang berada di pusat kota dan di sekitar jalan-jalan protokol,” ujar Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Timur, Daniel Sunyoto di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) AREBI Jawa Timur.
Tingginya permintaan hunian di Surabaya ini, kata Daniel, membuat harga tanah di kawasan tertentu yang menjadi primadona melonjak tajam.
Contohnya, dua tahun lalu, harga tanah di sekitar jalan Raya Gubeng, untuk permeter persegi sekitar Rp8 Juta hingga Rp10 Juta. Namun saat ini, sudah mencapai Rp21 Juta permeter persegi.
Kemudian di Kawasan Surabaya Barat seperti Graha Family, Citra Land dan Surabaya Timur di kawasan Galaxi Permai dan Pakuwon City masih menjadi lokasi pilihan. “Untuk Graha Family, dua tahun lalu, harganya Rp5 juta dan kini mencapai Rp20 juta hingga Rp25 juta permeter persegi,” katanya.
Kepemilikan apartemen, lanjut Daniel, paling cocok untuk disewakan, mengingat banyak tenaga ahli dari perusahaan- perusahaan yang butuh hunian. Jika membeli rumah di pusat kota, tentu sangat mahal sehingga apartemen tetap menjadi alternatif hunian yang tepat. (ank)
Sejumlah kalangan menilai, tahun 2012 ini merupakan tahun properti. Investasi di sektor ini menjadi alternatif yang cukup menggiurkan selain investasi di pasar modal dan emas perhiasan.
Di Kota Pudak ini (julukan bagi Kab Gresik), tepatnya di kawasan Manyar dan Waringin Anom, sejumlah pengembang mulai tertarik untuk membangun kawasan pergudangan dan industri.
“Untuk Surabaya sendiri, yang masih menjadi idola adalah apartemen, khususnya apartemen yang berada di pusat kota dan di sekitar jalan-jalan protokol,” ujar Ketua DPD Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Timur, Daniel Sunyoto di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) AREBI Jawa Timur.
Tingginya permintaan hunian di Surabaya ini, kata Daniel, membuat harga tanah di kawasan tertentu yang menjadi primadona melonjak tajam.
Contohnya, dua tahun lalu, harga tanah di sekitar jalan Raya Gubeng, untuk permeter persegi sekitar Rp8 Juta hingga Rp10 Juta. Namun saat ini, sudah mencapai Rp21 Juta permeter persegi.
Kemudian di Kawasan Surabaya Barat seperti Graha Family, Citra Land dan Surabaya Timur di kawasan Galaxi Permai dan Pakuwon City masih menjadi lokasi pilihan. “Untuk Graha Family, dua tahun lalu, harganya Rp5 juta dan kini mencapai Rp20 juta hingga Rp25 juta permeter persegi,” katanya.
Kepemilikan apartemen, lanjut Daniel, paling cocok untuk disewakan, mengingat banyak tenaga ahli dari perusahaan- perusahaan yang butuh hunian. Jika membeli rumah di pusat kota, tentu sangat mahal sehingga apartemen tetap menjadi alternatif hunian yang tepat. (ank)
()