Transportasi & energi, fokus pembangunan infrastruktur

Kamis, 19 Januari 2012 - 15:51 WIB
Transportasi & energi, fokus pembangunan infrastruktur
Transportasi & energi, fokus pembangunan infrastruktur
A A A
Sindonews.com - Transportasi dan energi merupakan dua sektor yang harus difokuskan dalam pembangunan infrastruktur di tahun 2012 sebagai bentuk pemanfaatan momentum Indonesia yang telah masuk kedalam kategori investment grade.

Pengamat Ekonomi Latif Adam mengatakan ada dua sektor yang harus diprioritaskan pemerintah dalam membangun infrastruktur di 2012 yakni sektor transportasi dan energi karena diprediksikan dari dua sektor ini akan mempercepat peningkatan penerimaan negara.

"Kalau sektor-sektor ini dijalankan secepatnya maka akan berpeluang menunjang inflasi karena kalau dilihat ya dikota-kota terpencil daya beli masyarakatnya kurang dan harga barang-barang disana juga tinggi jadi harus diperhatikan lebih rinci tentang transportasi dan perhubungan di daerah-daerah," ujarnya kala ditemui dalam acara Indonesia Infrastructure Outlook di Gedung BRI, Jakarta, Kamis (19/1/2012).

Sedangkan untuk infrastruktur sektor energi saat ini masih kurang padahal potensi energi di Indonesia sangat besar dibanding negara Asia lain. "Dengan adanya infrastruktur tersebut saya yakin energi kita kedepan mempunyai daya saing yang tinggi sehingga investor tidak lagi mempertimbangkan hal-hal tersebut jika ingin berinvestasi. Apapun energinya, baik itu gas, minyak bumi, batu bara dan lain-lain," pungkasnya.

Disamping itu hal yang sama juga diungkapkan Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini bahwa transportasi dan energi merupakan dua sektor yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Kalau dikategorikan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi saya sepakat bahwa transportasi dan energi adalah permasalahan yang paling krusial dan harus segera dibenahi," jelasnya.

Emma menambahkan, dari segi transpotasi bisa dioptimalkan secepat mungkin baik itu untuk jalan darat, jalan laut atau jalan udara. "Mungkin jalan darat tidak terlalu krusial, karena yang paling krusial adalah yang berhubungan dengan logistik dan distribusi cost. Contohnya saja untuk kapal-kapal besar yang ingin mendistribusikan barang itu lebih memilih bersandar di Singapura karena untuk bersandar ke Pelabuhan di Indonesia itu cost-nya lebih mahal," tegasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6408 seconds (0.1#10.140)