Maret, jalan tol Jasa Marga diperbaiki permanen
A
A
A
Sindonews.com – PT Jasa Marga Tbk akan mulai melakukan perbaikan secara permanen pada Maret mendatang untuk kerusakan yang terdapat di seluruh ruas tol yang dikelolanya.
Perusahaan itu menyebutkan, kerusakan terbanyak hingga saat ini terjadi di ruas tol Jakarta- Cikampek, sehingga perbaikan ruas tol itu akan menjadi prioritas.
“Jakarta-Cikampek paling banyak mengalami kerusakan karena 46 persen kendaraan yang melintasinya berupa kendaraan berat atau memiliki tonase yang tinggi,sehingga beban jalan lebih berat,” kata Direktur Operasional Jasa Marga Adityawarman di Jakarta kemarin.
Kerusakan yang terjadi, jelas dia, umumnya adalah jalan berlubang, bergelombang,atau mengalami keretakan. Namun, tingkat kerusakan cenderung tidak terlalu berat sehingga bisa diantisipasi dengan perbaikan sementara. Perbaikan permanen sengaja dilakukan pada Maret setelah musim hujan diperkirakan mereda.
“Untuk Jakarta-Cikampek, jalan yang masih berlubang terdapat di KM 27-28 arah Jakarta. Di arah Cikampek juga terdapat lubang di KM 32-33, saat ini kami sedang memperbaikinya secara temporer,” tuturnya.
Dia mengatakan, anggaran perbaikan itu diambil dari dana pemeliharaan tahunan perusahaan.
Sementara, operator jalan tol Tangerang-Merak,PT Marga Mandala Sakti (MMS), berpotensi mengalami penurunan pendapatan sebesar lima persen pada tahun ini menyusul dua kejadian di luar perkiraan yang diprediksi terjadi tahun ini,yaitu banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung dan kemacetan di Pelabuhan Merak, Banten.
Presiden Direktur Marga Mandala Sakti Wiwiek Santoso mengatakan, perusahaan telah memprediksi kemungkinan potential loss akibat dua peristiwa yang dapat berdampak pada lumpuhnya lalu lintas di ruas tol yang dikelolanya itu.
“Setiap tahun kami memperhitungkan persoalan-persoalan yang terjadi di luar kontrol kami dan berpotensi mengganggu lalu lintas,sebagian besar karena cuaca. Misalnya, banjir yang seperti kemarin terjadi atau kepadatan di jalur penyeberangan Pelabuhan Merak,” paparnya.
Perusahaan sebelumnya memproyeksikan kenaikan pendapatan sebesar 10 persen pada tahun ini, yaitu dari Rp400 miliar pada 2011 menjadi Rp440 miliar. Pertumbuhan ditopang oleh kenaikan tarif ruas tol tersebut sebesar 8,8 persen pada akhir tahunlalusertaproyeksikenaikan traffic kendaraan.
“Namun dengan adanya kejadian kemarin dan kemungkinan padatnya pelabuhan karena cuaca yang tidak mendukung, akan ada potential loss. Kami belum hitung berapa besarannya, tapi kemungkinan paling besar lima persen. Saat ini kami memang masih fokus untuk mengatasi kondisi di lapangan,”jelasnya.
Menurut dia, potential loss yang dialami perusahaan merupakan imbas dari turunnya lalu lintas kendaraan yang melalui ruas tol sepanjang 73 kilometer (km) tersebut.Adapun lalu lintas lalu lintas per hari jalan tol Tangerang-Merak mencapai 96 ribu kendaraan yang 60 persen di antaranya adalah kendaraan bertonase besar.
Perusahaan itu menyebutkan, kerusakan terbanyak hingga saat ini terjadi di ruas tol Jakarta- Cikampek, sehingga perbaikan ruas tol itu akan menjadi prioritas.
“Jakarta-Cikampek paling banyak mengalami kerusakan karena 46 persen kendaraan yang melintasinya berupa kendaraan berat atau memiliki tonase yang tinggi,sehingga beban jalan lebih berat,” kata Direktur Operasional Jasa Marga Adityawarman di Jakarta kemarin.
Kerusakan yang terjadi, jelas dia, umumnya adalah jalan berlubang, bergelombang,atau mengalami keretakan. Namun, tingkat kerusakan cenderung tidak terlalu berat sehingga bisa diantisipasi dengan perbaikan sementara. Perbaikan permanen sengaja dilakukan pada Maret setelah musim hujan diperkirakan mereda.
“Untuk Jakarta-Cikampek, jalan yang masih berlubang terdapat di KM 27-28 arah Jakarta. Di arah Cikampek juga terdapat lubang di KM 32-33, saat ini kami sedang memperbaikinya secara temporer,” tuturnya.
Dia mengatakan, anggaran perbaikan itu diambil dari dana pemeliharaan tahunan perusahaan.
Sementara, operator jalan tol Tangerang-Merak,PT Marga Mandala Sakti (MMS), berpotensi mengalami penurunan pendapatan sebesar lima persen pada tahun ini menyusul dua kejadian di luar perkiraan yang diprediksi terjadi tahun ini,yaitu banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung dan kemacetan di Pelabuhan Merak, Banten.
Presiden Direktur Marga Mandala Sakti Wiwiek Santoso mengatakan, perusahaan telah memprediksi kemungkinan potential loss akibat dua peristiwa yang dapat berdampak pada lumpuhnya lalu lintas di ruas tol yang dikelolanya itu.
“Setiap tahun kami memperhitungkan persoalan-persoalan yang terjadi di luar kontrol kami dan berpotensi mengganggu lalu lintas,sebagian besar karena cuaca. Misalnya, banjir yang seperti kemarin terjadi atau kepadatan di jalur penyeberangan Pelabuhan Merak,” paparnya.
Perusahaan sebelumnya memproyeksikan kenaikan pendapatan sebesar 10 persen pada tahun ini, yaitu dari Rp400 miliar pada 2011 menjadi Rp440 miliar. Pertumbuhan ditopang oleh kenaikan tarif ruas tol tersebut sebesar 8,8 persen pada akhir tahunlalusertaproyeksikenaikan traffic kendaraan.
“Namun dengan adanya kejadian kemarin dan kemungkinan padatnya pelabuhan karena cuaca yang tidak mendukung, akan ada potential loss. Kami belum hitung berapa besarannya, tapi kemungkinan paling besar lima persen. Saat ini kami memang masih fokus untuk mengatasi kondisi di lapangan,”jelasnya.
Menurut dia, potential loss yang dialami perusahaan merupakan imbas dari turunnya lalu lintas kendaraan yang melalui ruas tol sepanjang 73 kilometer (km) tersebut.Adapun lalu lintas lalu lintas per hari jalan tol Tangerang-Merak mencapai 96 ribu kendaraan yang 60 persen di antaranya adalah kendaraan bertonase besar.
()