INTA rambah bisnis pertambangan
A
A
A
Sindonews.com – PT Intraco Penta Tbk (INTA) akan melebarkan sayapnya pada bisnis pertambangan. Perseroan yang selama ini fokus pada solusi total alat berat melakukan ekspansi melalui konsolidasi sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang perdagangan alat berat dan industri pertambangan.
Presiden Direktur INTA Petrus Halim mengatakan, tujuan konsolidasi anak usaha tersebut untuk menopang pertumbuhan yang pesat pada sektor pertambangan, agrobisnis, dan infrastruktur.
”Sektor tersebut selama ini menjadi tulang punggung bisnis alat berat untuk memulai transformasi INTA ke bisnis pertambangan,”kata dia di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan,perseroan telah mengefektifkan dua anak usaha baru, yakni PT Inta Resources (IR) yang bergerak di bidang pertambangan. Perseroan membentuk PT Inta Resources dengan tujuan untuk semakin melengkapi rangkaian solusi total dari INTA Group.
Selain itu, perseroan telah mengefektifkan anak usaha lain, yakni PT Intraco Penta Wahana (IPW) yang akan bergerak pada bidang perdagangan alat berat.
Di samping itu, INTA mengubah nama anak usahanya, yakni PT Intraco Prima Servis menjadi PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS). IPPS akan fokus pada penjualan dan service Volvo dan SDLG di wilayah Kalimantan, Sulawesi,dan Maluku. Sedangkan, IPW akan menjadi distributor alat berat merek Sinotruk, Mahindra,Ingersoll-Rand, dan Bobcat di seluruh wilayah Indonesia.
”Dengan demikian, kami bisa lebih fokus dalam meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan serta mempertajam penetrasi pasar ke seluruh Indonesia,” tutur Petrus.
Dia mengungkapkan, penambahan anak usaha ini didorong tingginya pertumbuhan bisnis alat berat. Pasalnya, perseroan pada tahun lalu mencatat peningkatan penjualan alat berat sebesar 89,22 persen menjadi 1.580 unit dibanding tahun sebelumnya sebanyak 835 unit.
Perseroan pada tahun ini menargetkan, penjualan alat berat bisa tumbuh lebih dari 30 persen dibanding tahun lalu atau di atas 2.054 unit.
Presiden Direktur IBF Fred L Manibog mengatakan, perseroan pada tahun ini juga sedang mempersiapkan salah satu anak usahanya untuk bisa menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2013. Anak usaha tersebut yakni PT Intan Baruprana Finance (IBF).
Presiden Direktur INTA Petrus Halim mengatakan, tujuan konsolidasi anak usaha tersebut untuk menopang pertumbuhan yang pesat pada sektor pertambangan, agrobisnis, dan infrastruktur.
”Sektor tersebut selama ini menjadi tulang punggung bisnis alat berat untuk memulai transformasi INTA ke bisnis pertambangan,”kata dia di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan,perseroan telah mengefektifkan dua anak usaha baru, yakni PT Inta Resources (IR) yang bergerak di bidang pertambangan. Perseroan membentuk PT Inta Resources dengan tujuan untuk semakin melengkapi rangkaian solusi total dari INTA Group.
Selain itu, perseroan telah mengefektifkan anak usaha lain, yakni PT Intraco Penta Wahana (IPW) yang akan bergerak pada bidang perdagangan alat berat.
Di samping itu, INTA mengubah nama anak usahanya, yakni PT Intraco Prima Servis menjadi PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS). IPPS akan fokus pada penjualan dan service Volvo dan SDLG di wilayah Kalimantan, Sulawesi,dan Maluku. Sedangkan, IPW akan menjadi distributor alat berat merek Sinotruk, Mahindra,Ingersoll-Rand, dan Bobcat di seluruh wilayah Indonesia.
”Dengan demikian, kami bisa lebih fokus dalam meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan serta mempertajam penetrasi pasar ke seluruh Indonesia,” tutur Petrus.
Dia mengungkapkan, penambahan anak usaha ini didorong tingginya pertumbuhan bisnis alat berat. Pasalnya, perseroan pada tahun lalu mencatat peningkatan penjualan alat berat sebesar 89,22 persen menjadi 1.580 unit dibanding tahun sebelumnya sebanyak 835 unit.
Perseroan pada tahun ini menargetkan, penjualan alat berat bisa tumbuh lebih dari 30 persen dibanding tahun lalu atau di atas 2.054 unit.
Presiden Direktur IBF Fred L Manibog mengatakan, perseroan pada tahun ini juga sedang mempersiapkan salah satu anak usahanya untuk bisa menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2013. Anak usaha tersebut yakni PT Intan Baruprana Finance (IBF).
()