BTN dorong pengucuran kredit untuk UMKM
A
A
A
Sindonews.com - Tahun ini, Bank Tabungan Negara (BTN) berencana membuka dua Kantor wilayah (Kanwil) lagi guna mendorong pertumbuhan kredit non perumahan seperti Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). BTN sendiri berupaya mengurangi pembiayaan perumahan lantaran marginnya cukup kecil.
Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro mengatakan, selama ini, BTN memang cukup dikenal sebagai bank yang bergerak dibidang pembiayaan perumahaan. Namun, seiring persaingan bisnis dan upaya meningkatkan keuntungan, pembiayaan sektor perumahan mulai dikurangi. Tahun 2011 lalu, komposisi pembiayaan untuk perumahan mencapai 87 persen, sisanya UMKM.
Tahun ini, pembiayaan perumahaan ditekan lagi menjadi 85 persen, sementara sisanya UMKM. Keuntungan dari pengucuran kredit UMKM, lebih tinggi dibanding perumahan.
“Dengan adanya kantor wilayah baru ini, nanti, keputusan untuk pengucuran kredit akan lebih mudah. Karena semuanya sudah diserahkan ke Kanwil, bukan lagi pusat,” katanya usai pembukaan Kanwil II BTN di Jalan Raya Darmo Kamis 19 Januari 2012.
Kanwil II BTN ini akan membawahi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Yogyakarta. Sementara itu, dua Kanwil baru yang hendak dibuka tahun ini diantaranya di Makassar dan Pekanbaru. Untuk Makassar, semua infrastruktur sudah siap. Sedangkan untuk Pekanbaru masih dalam tahap evaluasi.
“Bisnis kami makin berkembang, jadi kami harus membuka layanan yang dekat dengan nasabah. Kanwil juga diberi wewenang untuk pengambilan keputusan dan supervisi,” kata Iqbal.
Berdasarkan kinerja perusahaan, per 30 September 2011, bank yang sudah go public sejak tahun 2009 itu membukukan pertumbuhan aset 19,45 persen. Pertumbuhan ini juga dibarengi dengan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 22,77 persen dan kredit 20,24 persen.
BTN didukung 599 jaringan kantor konvensional, 39 jaringan kantor dengan layanan syariah dan 2.661 kantor layanan yang tersambung secara online dengan Kantor Pos se-Indonesia.
Sementara itu, di Jawa Timur, jumlah kantor bank tahun 2011 mencapai 3.724 dan akan bertambah menjadi 4.000 kantor di tahun ini. Pertumbuhan jumlah kantor bank ini menunjukkan bahwa Jawa Timur cukup menarik minat industri perbankan. Ini mengingat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang terus bertumbuh.
“Saya kira, BTN harus bisa berjuang keras lagi untuk dapat memenangkan pasar,” ujar Pengawas Bank Madya Senior Bank Indonesia (BI) Surabaya, Agus Edi Siregar. (bro)
()