Pertamina Region V targetkan 80% SPBU jual pertamax

Jum'at, 20 Januari 2012 - 14:52 WIB
Pertamina Region V targetkan...
Pertamina Region V targetkan 80% SPBU jual pertamax
A A A


Sindonews.com – PT Pertamina (Persero), Fuel Retail Marketing Region V menargetkan, 80% dari total Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara sudah menyediakan pertamax. Ini menyusul rencana pembatasan premium bersubsidi per April 2012 mendatang.

Saat ini, dari total unit SPBU di Jawa Timur yang mencapai 830 SPBU, baru sekitar 538 SPBU yang melayani pembelian Bahan Bakar Khusus (BBK) pertamax atau sekitar 65 persen.

Untuk wilayah kerja Surabaya-Madura, dari 384 SPBU yang ada, yang menjual BBK pertamax sebanyak 220 unit atau 66 persen. Untuk Madiun-Kediri, dari 254 SPBU, yang menjual BBK pertamax sebanyak 192 SPBU. Untuk wilayah Malang-Banyuwangi dari 242 SPBU, yang menjual BBK pertamax sebanyak 126 SPBU.

“Kami harapkan hingga akhir tahun ini, jumlah SPBU yang menyediakan pertamax bisa naik menjadi 80 persen dari total SPBU yang ada,” ujar General Manager PT Pertamina (Persero), Fuel Retail Marketing Region V, Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara (Jatim, Balinus), Afandi, disela-sela kunjungannya ke Kantor Sindo Radio Kamis 19 Januari 2012.

Mayoritas SPBU yang sudah menjual pertamax berada di kota, sedangkan di daerah relatif sedikit. Surabaya misalnya, jumlah SPBU mencapai 102 unit dan 88 unit diantaranya sudah menjual pertamax.

Sementara itu, dari 3.061 SPBU di wilayah Jawa dan Bali, 2.065 di antaranya sudah menjual Pertamax, 700 SPBU berpotensi untuk switching tangki pendam kepertamax dan sebanyak 296 SPBU diperlukan investasi baru.
Jika ditambah dengan SPBU yang ada di wilayah Nusa Tenggara, SPBU yang sudah menyediakan pertamax mencapai 2.704 unit. “Saat ini, pengguna pertamax masih cukup kecil, hanya sekitar satu persen,” imbuh Afandi.

Saat pelaksanaan pembatasan premium bersubsidi ini, kapasitas tangki pertamax yang dibutuhkan, diperkirakan mencapai 343.000 kiloliter. Itu terdiri dari 157.000 kiloliter di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten (Region III), 105.000 kiloliter di wilayah Jawa Tengah dan DIY (Region IV), dan 81.000 kiloliter di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Region V). (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6319 seconds (0.1#10.140)