2014 semua mobil pakai converter kit

Minggu, 22 Januari 2012 - 16:07 WIB
2014 semua mobil pakai converter kit
2014 semua mobil pakai converter kit
A A A
Sindonews.com - Semakin mendekati hari "H" pelaksanaan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 April, sebagai salah satu program besar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Terkait kebijakan tersebut Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan di tahun 2014 semua mobil yang keluar dari pabrik akan telah dilengkapi converter kit.

"Rakyat ngerti, logikanya (pembatasan BBM) benar tetapi untuk pindah susah. Makanya kita akan melakukan perpindahannya secara perlahan, kita mulai dari April nanti. Setelah itu sampai 2014 kita lakukan perlahan-lahan, sehingga 2014 nanti mobil keluar pabrik sudah pakai converter kit semua," ujar Jero Wacik dalam sambutannya di Turnamen Golf Persahabatan Keluarga Besar dan Stakeholder ESDM di Royale Golf 3, Jakarta, Minggu (22/1/2012).

Dia menambahkan, rakyat akan mengerti dengan keruwetan masalah tersebut dengan segala sistem, persiapan dan teknis yang diperlukan untuk melakukan pembatasan BBM tersebut bahwa semuanya belum siap.

"Kalau saya ditanya Presiden, apa persiapan pembatasan BBM sudah siap, saya bilang jujur belum semua, converter kit-nya tahun ini kita targetkan ada 250 ribu, sekarang baru ada 300 unit. Ini kan susah," tambahnya.

Di sambutannya tersebut, Jero Wacik yang telah menjabat sebagai Menteri ESDM selama tiga bulan ini juga mengaku makin paham dengan persoalan di bidang ESDM, baik di sektor hulu maupun hilir.

"Saya dikasih waktu tiga tahun tiga bulan sama Pak Presiden untuk urus ESDM. Sekarang sudah tiga bulan, saya masih punya waktu tiga tahun lagi. Feeling saya, dalam tiga bulan ini akan banyak yang kita tangani. Di sektor hulu, saya berkoordinasi dengan PaK Priyono (Kepala BP Migas) sudah bagus. Di sektor hilir, lebih berat dan banyak," tandasnya.

Terkait ada anggapan jika Indonesia adalah negeri autopilot. Menurut dia, kemajuan Indonesia yang diraih saat ini disebabkan karena diurus dan bukan dibiarkan begitu saja.

"Negeri kita baik, negeri kita maju dan diurus. Siang malam sore saya urus ESDM sampai tidak tidur. Pak Presiden setiap hari telepon menteri-menterinya. Waktu saya jadi Mendikbudpar, ada bom Bali, saya langsung ditelpon dan ke sana untuk urusin. Sekarang saya jadi menteri ESDM, tiap hari ditanyakan persiapan pembatasan BBM," ungkapnya.

Oleh karenanya, Jero menolak jika ada yang mengatakan kemajuan di Indonesia saat ini adalah sesuatu yang bukan dilakukan pemerintahannya.

Laki-laki asli Bali itu juga menyebut, bahwa jika semua stakeholder sering bertemu, maka semua masalah dapat diselesaikan dengan baik. "Kita manusia sosial, harus sering ketemu, apapun dapat diselesaikan kalau kita sering ketemu. Di manapun, kapanpun, kalau kita sering ketemu, pasti bisa," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1296 seconds (0.1#10.140)