Petani Indramayu keluhkan kenaikan pupuk bersubsidi

Senin, 23 Januari 2012 - 16:19 WIB
Petani Indramayu keluhkan...
Petani Indramayu keluhkan kenaikan pupuk bersubsidi
A A A
Sindonews.com - Para petani di Kabupaten Indramayu mengeluhkan naiknya harga pupuk bersubsidi pada awal tahun ini. Pasalnya, kenaikan pupuk jenis urea tersebut dilakukan secara mendadak.

Petani mengaku tidak memperoleh pemberitahuan terlebih dahulu dari distributor pupuk. Petani mengaku, pada bulan desember lalu, harga pupuk bersubsidi jenis urea harganya Rp160 ribu per kuintal namun memasuki awal tahun 2012, harga pupuk melonjak tinggi hingga mencapai Rp180 ribu per kuintal.

Salah satu distributor pupuk CV Sumber Sarana Tani yang beralamat di wilayah Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu mematok harga pupuk bersubsidi jenis urea bersubsidi kepada sejumlah kios pupuk.

Kios tani Hj.Laeliyah misalnya, mendapatkan harga dari distributor dengan harga per kuintal Rp175 ribu. Kios pupuk tersebut terpaksa harus menaikkan harga jual menjadi Rp180 ribu per kuintal.

"Kenaikan harga pupuk tidak ada pemberitahuan dari distributor.Kami terpaksa menaikkan harga, karena harga pupuk dari distributor juga ikut naik," ujar H. Sholihin pemilik kios tani Hj. Laeliyah, di Indramayu, Senin (23/1/2012).

Ia mengaku, jika tidak menaikkan harga pupuk, maka pemilik kios akan merugi."Kalau harganya tidak naik, kami yang tekor,"ungkapnya. Kenaikan harga pupuk bersubsidi jenis urea ini mulai mengalami kenaikan pada awal tahun ini.

Sementara itu, Kaswan, 35, petani desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya menyayangkan kesulitan untuk mencari pupuk di saat petani mulai membutuhkan pasokan pupuk. "Jangan harap hasil panennya maksimal, apabila ada keterlambatan memupuk,"ungkapnya.

Keluhan serupa juga terjadi di Kecamatan Pasekan. Harga pupuk bersubsidi yang tidak stabil, membuat petani khawatir."Kalau harganya terus naik, petani bisa merugi," kata Sudirman, 41, warga Desa pabean ilir Kecamatan Pasekan.

Sementara itu, ketua kontak tani nelayan andalan (KTNA) Kecamatan Sliyeg,Sutatang mengatakan,kenaikan pupuk pada awal tahun ini cukup dikeluhkan oleh masyarakat tani di kabupaten Indramayu.Terlebih, sosialisasi tentang kenaikan pupuk juga dianggap cukup minim. "Petani cukup dirugikan atas kenaikan pupuk yang mendadak, apalagi modal petani cukup pas-pasan," katanya.

Sutatang juga mengaku mendapatkan sejumlah keluhan dari kelompok tani di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Indramyau terkait kenaikan harga pupuk urea bersubsidi dipasaran.

Dengan kenaikan harga pupuk, petani harus menyiapkan dana tambahan untuk menanam padi."Petani harus menambah anggaran tambahan untuk membeli pupuk karena ada kenaikan harga saat ini," ujarnya.

Memasuki musim penghujan, petani di Kabupaten Indramayu sebagian telah menyelesaikan persiapan lahan. Sejumlah petani di wilayah kecamatan seperti Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Pasekan, Cantigi dan Arahan bahkan telah menyelesaikan masa. Mereka berpacu dengan waktu untuk melakukan olah lahan.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0462 seconds (0.1#10.140)