UMKM harus melek internet
A
A
A
Sindonews.com – Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batu diimbau agar segera berbadan hukum untuk memudahkan pemerintah dan bank swasta maupun bank pemerintah menyalurkan modal usaha yang dibutuhkan.
"Saat ini masih ada beberapa UMKM yang masih tergantung kepada pemerintah. Mereka senang diundang pemerintah untuk berdiskusi, lalu pulangnya menerima uang saku Rp100.000. Hal-hal semacam itu harus segera ditinggalkan. UMKM harus percaya diri agar mampu memasarkan hasil produksinya keluar Kota Batu,” ujar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu Priyanto.
Selain itu, kata Priyanto, yang penting saat ini, UMKM harus bisa menjual produknya lewat internet. Langkah ini diperlukan agar UMKM cepat berkembang. Diterangkan, saat ini berbagai produk makanan dan minuman (mamin) dihasilkan oleh 30 UMKM di Kota Batu.
Rata-rata produk dari UMKM itu dipasarkan di Pusat Oleh-Oleh Jawa Timur (Poja) di Jalan Diponegoro, Kota Batu. Jika para pelaku UMKM sudah bisa memasarkan produknya lewat internet, jelas akan mengalami pengembangan lebih cepat.
Pihaknya juga berniat memfasilitasi 30 UMKM yang ada di Kota Batu agar bisa mendapatkan bantuan dari Telkom. Bentuk bantuannya diharapkan bisa berupa modal usaha dan transfer teknologi ilmu pengetahuan untuk memajukan pemasaran dari produk UMKM.
”Dua hingga tiga bulan lalu, kita sudah mengirimkan proposal ke PT Telkom. Harapan kita 30 UMKM di bawah pembinaan Kadin Kota Batu bisa menerima program Corporate Social Responsible (CSR) dari PT Telkom,” katanya.
Dia yakin ketika CSR dari PT Telkom bisa tersalurkan untuk 30 UMKM, masing-masing pelaku usaha kecil menengah itu akan diajari untuk membuat website sebagai langkah awal untuk memasarkan produknya lewat dunia maya.
Junaedi, pemilik usaha pembuatan sari apel di Desa Bumiaji mengatakan, selama ini dirinya sering mengajukan modal kerja ke bank milik pemerintah. Tapi syarat yang diwajibkan pihak bank dinilai rumit.
”Kadang kita sering mundur di tengah jalan sebelum menerima kredit dari bank. Sebab persyaratan yang diajukan memberatkan kita,” urai Junaedi.
Sementara itu, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu tahun ini siap membuka klinik bisnis bagi pelaku UMKM.
Menurut Kadiskoperindag M Chori, pihaknya sudah menyewa sebuah ruko berlantai dua sebagai ruang pamer sekaligus sebagai tempat penjualan produk UMKM.
”Kita nanti juga menyiapkan konsultasi bisnis. Baik masalah permodalan, pemasaran, termasuk mengawali usaha baru,”jelasnya. (bro)
()