RUPS-LB Bank Sumut dihadiri 34 kepala daerah
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 34 kepala daerah yang terdiri dari Plt Gubernur Sumatera Utara dan 33 bupati/wali kota se Sumut berkumpul di Ruang Beringin, Lantai VIII Kantor Gubernur Sumut, Rabu (25/1/2012). Mereka bertemu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Sumut.
Sekira pukul 09.00 WIB, sejumlah bupati/wali kota memasuki ruangan RUPS LB dengan agenda pemberhentian dua komisaris independen yakni Lian Dalimunthe dan Irwan Djanahar. Keduanya merupakan akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU).
Pantauan Sindonews, tampak hadir Wali Kota Binjai Muhammad Idaham, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu, Bupati Serdangbedagai T Erry Nuradi, dan Wali Kota Medan Rahudman Harahap.
Para kepala daerah ini, masih enggan ditanya soal RUPS LB yang sebelumnya dinilai kalangan anggota DPRD Sumut sebagai akal-akalan Pemprov Sumut ini. "Nanti lah kau tanya soal ini. Pertemuannya pun belum lagi dimulai. Agendanya berdasarkan undangan yang kami terima adalah pergantian dua komisaris independen," kata Wali Kota Medan.
Jajaran direksi PT Bank Sumut terlihat berada di luar ruangan rapat, termasuk Direktur Utama PT Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu. Ruangan RUPS LB memang tertutup dari akses siapapun kecuali para kepala daerah itu yang juga berstatus sebagai pemegang saham PT Bank Sumut.
Belum diketahui, berapa lama RUPS LB itu akan berlangsung. Sebelumnya, pelaksanaan RUPS-LB Bank Sumut ini disinyalir ada upaya politisasi yang coba dilakukan pihak tertentu terhadap bank milik masyarakat Sumut ini.
Anggota Komisi C DPRD Sumut Muslim Simbolon kepada Sindonews, Senin 23 Januari 2012 mengatakan, RUPS Luar Biasa itu sangat patut dipertanyakan. Menurutnya, pergantian komisaris independen PT Bank Sumut yang disebutkan menjadi agenda RUPS Luar Biasa tidak memiliki alasan yang jelas.
“Alasannya tidak jelas. Jangan nanti gara-gara ini, rusak kinerja perbankan Bank Sumut. Kami melihat ada upaya politisasi dalam RUPS Luar Biasa. Apa yang sesungguhnya terjadi? Kami juga mempertanyakan, ini idenya siapa,” katanya.
Muslim mengaku heran dengan rencana RUPS Luar Biasa ini dikarenakan Bank Sumut yang sahamnya dimiliki pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi ini setahu DPRD Sumut dalam kondisi sehat. “Setahu kami Bank Sumut itu BPD terbaik se Indonesia. Kemudian menurut Bank Indonesia juga sehat. Kenapa harus RUPS Luar Biasa? Apa ada kepentingan dan pesanan tertentu, jangan sampai Bank Sumut jadi korban,” bebernya.
Dia mengatakan agenda pemberhentian komisaris independen Bank Sumut itu juga akan menimbulkan pertanyaan besar. Apakah komisaris Bank Sumut dalam kondisi kekacauan?
“Kalau memang demikian, kenapa komisaris utamanya tidak ikut diganti? Kami berharap para pemegang saham, bisa menganalisis agenda dibalik rencana RUPS Luar Biasa ini,”bebernya.
Muslim mengatakan pihaknya, akan melakukan rapat kerja dengan PT Bank Sumut besok, Selasa 24 Januari 2012, sesuai agenda kerja Komisi C. Dalam kesempatan itu, Muslim memastikan agenda RUPS Luar Biasa ini akan menjadi sorotan Komisi C.
Sekira pukul 09.00 WIB, sejumlah bupati/wali kota memasuki ruangan RUPS LB dengan agenda pemberhentian dua komisaris independen yakni Lian Dalimunthe dan Irwan Djanahar. Keduanya merupakan akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU).
Pantauan Sindonews, tampak hadir Wali Kota Binjai Muhammad Idaham, Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu, Bupati Serdangbedagai T Erry Nuradi, dan Wali Kota Medan Rahudman Harahap.
Para kepala daerah ini, masih enggan ditanya soal RUPS LB yang sebelumnya dinilai kalangan anggota DPRD Sumut sebagai akal-akalan Pemprov Sumut ini. "Nanti lah kau tanya soal ini. Pertemuannya pun belum lagi dimulai. Agendanya berdasarkan undangan yang kami terima adalah pergantian dua komisaris independen," kata Wali Kota Medan.
Jajaran direksi PT Bank Sumut terlihat berada di luar ruangan rapat, termasuk Direktur Utama PT Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu. Ruangan RUPS LB memang tertutup dari akses siapapun kecuali para kepala daerah itu yang juga berstatus sebagai pemegang saham PT Bank Sumut.
Belum diketahui, berapa lama RUPS LB itu akan berlangsung. Sebelumnya, pelaksanaan RUPS-LB Bank Sumut ini disinyalir ada upaya politisasi yang coba dilakukan pihak tertentu terhadap bank milik masyarakat Sumut ini.
Anggota Komisi C DPRD Sumut Muslim Simbolon kepada Sindonews, Senin 23 Januari 2012 mengatakan, RUPS Luar Biasa itu sangat patut dipertanyakan. Menurutnya, pergantian komisaris independen PT Bank Sumut yang disebutkan menjadi agenda RUPS Luar Biasa tidak memiliki alasan yang jelas.
“Alasannya tidak jelas. Jangan nanti gara-gara ini, rusak kinerja perbankan Bank Sumut. Kami melihat ada upaya politisasi dalam RUPS Luar Biasa. Apa yang sesungguhnya terjadi? Kami juga mempertanyakan, ini idenya siapa,” katanya.
Muslim mengaku heran dengan rencana RUPS Luar Biasa ini dikarenakan Bank Sumut yang sahamnya dimiliki pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi ini setahu DPRD Sumut dalam kondisi sehat. “Setahu kami Bank Sumut itu BPD terbaik se Indonesia. Kemudian menurut Bank Indonesia juga sehat. Kenapa harus RUPS Luar Biasa? Apa ada kepentingan dan pesanan tertentu, jangan sampai Bank Sumut jadi korban,” bebernya.
Dia mengatakan agenda pemberhentian komisaris independen Bank Sumut itu juga akan menimbulkan pertanyaan besar. Apakah komisaris Bank Sumut dalam kondisi kekacauan?
“Kalau memang demikian, kenapa komisaris utamanya tidak ikut diganti? Kami berharap para pemegang saham, bisa menganalisis agenda dibalik rencana RUPS Luar Biasa ini,”bebernya.
Muslim mengatakan pihaknya, akan melakukan rapat kerja dengan PT Bank Sumut besok, Selasa 24 Januari 2012, sesuai agenda kerja Komisi C. Dalam kesempatan itu, Muslim memastikan agenda RUPS Luar Biasa ini akan menjadi sorotan Komisi C.
()