Jokowi: Saya bukan salesman mobil Esemka!
A
A
A
Sindonews.com - Naiknya pamor mobil Kiat Esemka usai media ramai memberitakan mobil tersebut digunakan sebagai mobil dinas walikota dan wakil walikota Solo membuat pesanan terhadap mobil buatan anak bangsa itu semakin meningkat.
Sebagai salah satu pelopor pengguna mobil Esemka, Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) mengaku kebanjiran pesanan dari sejumlah pihak yang tertarik memiliki mobil tersebut. Namun, Jokowi mengaku dirinya bukan sebagai salesman mobil Esemka sehingga pesanan terhadap mobil tersebut semestinya tak dilayangkan kepadanya melainkan ke PT SMK (Solo Manufaktur Kreasi) sebagai produsen.
"Tapi jangan lantas kalau mau memesan, terus memesan ke saya. Saya hanya duta produk, bukan salesman," canda Jokowi di tengah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Mobil Kiat Esemka yang tengah naik daun mulai tanggal 2 Januari lalu ketika media ramai-ramai mengekspose mobil karya anak SMK ini. Kini, mobil Kiat Esemka sudah kebanjiran order hingga 5.000 pesanan.
"Kalau mau memesan silahkan langsung ke PT SMK, sebagai produsennya," tutur Jokowi.
Sebagai mana diketahui, hari ini Jokowi melakukan RDP di Komisi VI. Dalam kesempatan kali ini Jokowi akan menekankan permintaan dukungan pemerintah pusat menuju produksi massal produk automotif ini. Adapun dukungan tersebut utamanya di jalur perakitan, jalur penyelesaian produk dan kontrol kualitas.
Menurutnya, pemerintah pusat perlu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan di jalur tersebut sebagai ganti kehadiran investor luar yang juga berminat menguasai industri Esemka. “Kalau kebutuhan ini dapat disokong pemerintah, maka tinggal jalan saja. Kebutuhan yang mendesak di asembly line, finishing line dan quality control line,” lanjutnya.
Upaya menggandeng stakeholder dari pemegang regulasi, kata Jokowi, harus secepatnya dilakukan. Ini mengingat pangsa pasar mobil buatan anak bangsa terbuka lebar dengan dibuktikan pesanan yang menganak sungai. Permasalahan itulah yang ingin disampaikan dalam rapat dengar pendapat hari ini. “Syukur-syukur diberi solusi melakukan percepatan produksi massal,” jelas Jokowi.
Namun demikian, dia tetap membuka peluang investasi pengembangan mobil Esemka dari kalangan nonpemerintah, terutama di bidang permodalan. Bantuan pemerintah pusat digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendukung, sedangkan modal kerja dapat menggunakan biaya uang muka pemesanan produk.
“Modal kerja pakai uang muka saja bisa. Sudah, ngapain? Sing pingin cepet kene, mbayar jreeng,” tuturnya.
Sebagai salah satu pelopor pengguna mobil Esemka, Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) mengaku kebanjiran pesanan dari sejumlah pihak yang tertarik memiliki mobil tersebut. Namun, Jokowi mengaku dirinya bukan sebagai salesman mobil Esemka sehingga pesanan terhadap mobil tersebut semestinya tak dilayangkan kepadanya melainkan ke PT SMK (Solo Manufaktur Kreasi) sebagai produsen.
"Tapi jangan lantas kalau mau memesan, terus memesan ke saya. Saya hanya duta produk, bukan salesman," canda Jokowi di tengah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Mobil Kiat Esemka yang tengah naik daun mulai tanggal 2 Januari lalu ketika media ramai-ramai mengekspose mobil karya anak SMK ini. Kini, mobil Kiat Esemka sudah kebanjiran order hingga 5.000 pesanan.
"Kalau mau memesan silahkan langsung ke PT SMK, sebagai produsennya," tutur Jokowi.
Sebagai mana diketahui, hari ini Jokowi melakukan RDP di Komisi VI. Dalam kesempatan kali ini Jokowi akan menekankan permintaan dukungan pemerintah pusat menuju produksi massal produk automotif ini. Adapun dukungan tersebut utamanya di jalur perakitan, jalur penyelesaian produk dan kontrol kualitas.
Menurutnya, pemerintah pusat perlu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan di jalur tersebut sebagai ganti kehadiran investor luar yang juga berminat menguasai industri Esemka. “Kalau kebutuhan ini dapat disokong pemerintah, maka tinggal jalan saja. Kebutuhan yang mendesak di asembly line, finishing line dan quality control line,” lanjutnya.
Upaya menggandeng stakeholder dari pemegang regulasi, kata Jokowi, harus secepatnya dilakukan. Ini mengingat pangsa pasar mobil buatan anak bangsa terbuka lebar dengan dibuktikan pesanan yang menganak sungai. Permasalahan itulah yang ingin disampaikan dalam rapat dengar pendapat hari ini. “Syukur-syukur diberi solusi melakukan percepatan produksi massal,” jelas Jokowi.
Namun demikian, dia tetap membuka peluang investasi pengembangan mobil Esemka dari kalangan nonpemerintah, terutama di bidang permodalan. Bantuan pemerintah pusat digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendukung, sedangkan modal kerja dapat menggunakan biaya uang muka pemesanan produk.
“Modal kerja pakai uang muka saja bisa. Sudah, ngapain? Sing pingin cepet kene, mbayar jreeng,” tuturnya.
()