ASDP siapkan Rp1,2 T untuk beli 6 kapal
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan angkutan perkapalan nasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) tahun ini menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp1,2 triliun. Dana itu rencananya digunakan untuk pembelian enam kapal feri.
Direktur Usaha Pelabuhan ASDP Indonesia Ferry Prasetyo B Utomo, mengatakan, perseroan siap membeli enam kapal feri tahun ini untuk ditempatkan di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Keenam kapal feri tersebut berjenis roro (roll on-roll off) dengan bobot di atas 5.000 gross ton.
“Sebagai investasi, tahun ini kami berencana untuk membeli enam kapal feri, yang terdiri dari satu kapal baru dan lima kapal bekas,” kata Prasetyo di Jakarta, Selasa 24 Januari 2012.
Dia menambahkan, keenam kapal ini akan ditempatkan di sejumlah pelabuhan penyeberangan, yaitu dua unit di Merak-Bakauheni terdiri dari satu kapal bekas dan satu kapal baru. Selanjutnya satu di Ketapang-Gilimanuk, satu di Bajo-Kolaka, satu di Sibolga- Nias, satu di Padangbay-Lembar.
Prasetyo menjelaskan, total kapal di Pelabuhan Merak-Bakauheni mencapai 34 unit namun dari semuanya hanya tiga yang dimiliki ASDP, sisanya milik delapan operator lain. Penambahan kapal ini, jelas dia, untuk mengantisipasi tingginya permintaan untuk penyeberangan seiring pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah. Bertambahnya kapal penyeberangan diharapkan mengatasi masalah terjadinya penumpukan di pelabuhan.
Sebelumnya Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Danang S Baskoro mengatakan, belanja modal perseroan yang sekitar Rp1,2 triliun itu lebih besar 20% dari alokasi tahun sebelumnya sebesar Rp1 triliun. Namun, menurut dia, selain adanya rencana pengadaan sejumlah kapal, anggaran itu juga digunakan untuk kebutuhan lain.
Dia menambahkan, investasi kapal baru diharapkan mendongkrak pendapatan perusahaan. ASDP memperkirakan keuntungan bersih perusahaan tahun lalu Rp95 miliar dari pendapatan usaha sebesar Rp1 triliun.
“Laba bersih ASDP pada 2011 naik 25%, yaitu dari Rp72 miliar menjadi Rp95 miliar,”ujarnya.
Pendapatan usaha diperoleh dari delapan lintasan penyeberangan komersial yang menyumbang sebesar 60%, sisanya didapatkan dari 30 lintasan perintis. Danang mengakui, untuk lintasan perintis, mayoritas masih mencatatkan kerugian.
“Sebanyak 141 lintasan penyeberangan perintis yang dilayani oleh ASDP masih merugi. Dengan demikian, kami meminta pemerintah mengubah formula subsidi,” jelas dia. (bro)
()