Bank Sulselbar lepas saham 20% ke publik lokal
A
A
A
Sindonews.com – Bank Sulselbar tahun ini akan melepas 20% sahamnya kepada publik. Rencananya, saham tersebut hanya untuk investor lokal dan belum akan dijual ke luar wilayah Sulselbar.
Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra mengatakan, rencana pelepasan saham tersebut sudah dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Desember 2011 lalu. ”Hanya untuk investor lokal,” kata dia di Makassar, Rabu 25 Januari 2012.
Dia menuturkan, pihak yang akan diprioritaskan untuk membeli saham tersebut adalah karyawan Bank Sul-selbar, Koperasi Pegawai Negeri Sipil (PNS), atau investor lokal lainnya. Pihaknya belum berencana menjual saham tersebut kepada pihak luar seperti kebijakan yang ditempuh Bank Sulawesi Utara (Sulut). “Kami ingin yang membeli adalah orang yang punya kedekatan dengan kami,” paparnya.
Dia mengatakan, kepastian pelepasan saham tersebut akan diputuskan dalam RUPS Luar Biasa dan laporan keuangan pada April mendatang. “Di situ akan kami putuskan berdasarkan kajian yang sudah kami lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, tahun ini juga Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan memasukkan modalnya Rp25 miliar. “Namun, dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, Rp5 miliar sampai cukup Rp25 miliar pada tahun ini,” katanya.
Direktur Pemasaran Bank Sulselbar Rahmat Alimuddin mengatakan, saham 20% yang akan dilepas kepada publik tersebut jika dikonversi mencapai Rp100 miliar. “Sementara tahap pengkajian akan diputuskan dalam RUPS kepada siapa akan dijual, tapi diprioritaskan kepada investor lokal,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Hamid Paddu mendukung langkah Bank Sulselbar yang akan menjual sahamnya kepada publik lokal. ”Ini langkah yang cerdas, arif, dan patut dipuji,” kata Hamid.
Alasannya, dana yang bersumber dari masyarakat Sulselbar tersebut akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah. “Bank ini akan menjadi bank lokal yang kuat karena menjadi milik orang Sulselbar dan manfaatnya untuk orang Sulselbar juga,” ucapnya.
Selain itu, dengan adanya rencana tersebut, dana masyarakat Sulselbar yang saat ini terparkir bisa dialihkan untuk penyertaan modal. “Tingkat konsumsi masyarakat Sulsel cukup tinggi. Lebih baik dana tersebut untuk membeli saham bank daerah daripada untuk konsumsi,” tuturnya. (bro)
()