Penjualan eks Bank Century dibuka lagi
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan jika calon pembeli PT Bank Mutiara Tbk (eks Bank Century) tidak memenuhi syarat administrasi, LPS akan membuka kembali proses penjualan saham pada triwulan I-2012.
Kepala Eksekutif LPS Firdaus Zaelani mengatakan, Bank Mutiara telah melakukan promosi dan roadshow ke berbagai daerah dan negara melalui diferensiasi premium. Sedangkan kajian akademis akan dilakukan melalui sosialisasi kerahasiaan premi.
"Belum tentu preminya untuk bank kecil. Dan rasionya kita rangkum jadi sebuah rating dalam dua sampai tiga tahun ke depan," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Selain itu, LPS akan menjamin rekening nasabahnya yang nilainya tidak lebih dari Rp2 miliar dan akan masuk ke dalam suku pinjaman. "LPS akan jamin jika nilainya tidak lebih dari Rp2 miliar," imbuhnya.
Bank Mutiara sendiri selama 2011 mencatat laba sebesar Rp291 miliar (unaudited). Atas itu, LPS mengungkapkan Bank Mutiara menunjukkan kinerja yang cukup baik.
"Perolehan laba Bank Mutiara tercatat sebesar Rp291 miliar pada akhir Desember 2011, naik dibanding 2010 yang sebesar Rp218 miliar," ujar Anggota Dewan Komisioner LPS Mirza Adityaswara di tempat yang sama
Bukan hanya laba, dari sisi penyaluran kredit, LPS mencatat sampai akhir Desember 2011 kucuran kredit mencapai Rp9,4 triliun, naik 49,2 persen dibanding 2010 sebesar Rp6,3 triliun. "Ada perbaikan dari sisi NPL (non performing loan atau kredit bermasalah) dari 24,8 persen (gross) pada 2010 menjadi 5,5 persen (gross) pada 2011," tandas Mirza.
Lebih lanjut dijelaskan dari sisi dana pihak ketiga (DPK), tercatat naik 25,84 persen menjadi Rp11,2 triliun pada Desember 2011, dibanding akhir 2010 sebesar Rp8,9 triliun. Dengan demikian rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio) Bank Mutiara naik dari 70,9 persen di 2010, menjadi 83,9 persen di 2011.
"Total aset Bank Mutiara sebesar Rp13,13 triliun pada 2011, naik dibanding posisi 2010 sebesar Rp10,78 triliun. Untuk ekuitas naik dari Rp774 miliar menjadi Rp1,002 triliun," pungkasnya. (bro)
()