Pemulihan ekonomi terancam

Kamis, 26 Januari 2012 - 10:45 WIB
Pemulihan ekonomi terancam
Pemulihan ekonomi terancam
A A A


Sindonews.com - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menyatakan, ekonomi dunia berada dalam bahaya akibat risiko krisis utang zona euro.

IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2012 menjadi 3,3%, turun dari prediksi sebelumnya 4%. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi 17 negara zona euro akan susut 0,5% pada tahun ini dari 1,1%. Pertumbuhan ekonomi global bisa meningkat menjadi 3,9% pada 2013.

“Pemulihan global terancam semakin meningkatnya ketegangan di wilayah euro dan kerapuhan di tempat lain,” jelas IMF dalam keterangan resminya, Selasa (24/1).

IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Inggris menjadi 0,6% dari 1,6%. Jerman 0,3% pada tahun ini, turun dari perkiraan 1,3% pada September. Prancis diproyeksikan tumbuh 0,2%, turun dari 1,4%. Sementara, Amerika Serikat (AS) diprediksi tumbuh 1,8% berdasarkan kuatnya data domestik terbaru lapangan pekerjaan dan manufaktur.

Risiko krisis utang Eropa terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dan sistem keuangan membuat IMF menyerukan agar pemerintah tidak terperosok dalam keadaan darurat fiskal. Langkah tersebut guna menghindari pemotongan pengeluaran berlebih yang dapat memperburuk situasi perekonomian.

IMF menambahkan, kondisi keuangan saat ini telah memburuk, prospek pertumbuhan redup dan risiko penurunan telah meningkat.

AFP melaporkan, penurunan proyeksi pertumbuhan sebagian besar karena perekonomian kawasan Eropa diramalkan masuk ke dalam resesi ringan akibat naiknya imbal hasil obligasi.

“Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang diprediksi melambat yang disebabkan buruknya lingkungan eksternal dan lemahnya permintaan internal,” imbuh IMF.

Menurut IMF, pasar negara berkembang seperti Eropa tengah dan timur serta Asia juga bisa terkena dampak krisis utang zona euro.

IMF menambahkan, ekonomi dunia membutuhkan kebijakan tegas dan konsisten untuk memperbaiki lingkungan keuangan saat ini. Tiga syarat pemulihan yakni penyesuaian yang berkelanjutan namun bertahap, mudahnya likuiditas dan kebijakan moneter, serta memulihkan kepercayaan diri para pembuat kebijakan untuk bertindak.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, tantangan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7% tahun ini semakin berat setelah gambaran ketidakpastian ekonomi dunia makin tinggi. Meski proyeksi laju pertumbuhan ekonomi dunia dikoreksi oleh IMF, pemerintah tetap berupaya mendorong laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri. “Jadi, memang memerlukan satu upaya besar,” tegas Menkeu di Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Pemerintah optimistis target tersebut bisa tercapai. Berbekal fokus pada percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi bisa tetap terjaga. Pemerintah mengupayakan menggenjot pembangunan infrastruktur sebagai penopang ekonomi nasional.

Terpisah, kepala ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menilai, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh IMF memberi sinyal pemburukan ekonomi dunia yang dipicu oleh krisis di Eropa.

Sementara bagi Indonesia, koreksi tersebut membuat pemerintah cukup sulit untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 6,7%. Meski demikian, Purbaya menyatakan bahwa masih ada harapan bagi pemerintah untuk mencapai target yang ditentukan. “Caranya harus mengoptimalkan semua mesin pertumbuhan,”kata Purbaya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7017 seconds (0.1#10.140)