Chairman Citigroup resign di awal Maret
A
A
A
Sindonews.com - Bank raksasa asal negeri Paman Sam, Citigroup, kembali diguncang isu pengunduran diri Chairman-nya Richard Parsons. Richard dikabarkan akan mengundurkan diri setelah tiga tahun berdedikasi di posisinya. Padahal, dia adalah orang yang paling berkontribusi dalam mengendalikan bank tersebut usai krisis global 2008.
Menurut sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya kepada The Wall Street Journal mengungkapkan bila keputusan Parsons sudah bulat. Dia akan resmi resign pada awal Maret mendatang.
Diketahui, Parsons bergabung dengan Citigroup dan menjadi Chairman sejak 2009. Kondisi morgage yang memburuk dan beberapa keputusan mengenai keuangan yang banyak dipertanyakan nyaris membuat Citigroup kolaps di 2008.
Sehingga hal tersebut memaksa perbankan untuk menerima dana bailout, hingga puluhan miliar dolar. Barulah di 2011, Citigroup memperoleh keuntungan sebesar USD11,3 miliar.
Sebelumnya, Citigroup Inc juga telah mengumumkan rencana untuk memangkas sekitar 4.500 karyawan di seluruh dunia dalam upaya mengurangi biaya operasional.
Chief Executive Officer (CEO) Citigroup Vikram Pandit mengatakan, bank akan menggelontorkan biaya USD400 juta pada kuartal ini untuk pesangon dan biaya lainnya yang berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemangkasan karyawan tersebut sama dengan sekitar dua persen dari tenaga kerja Citigroup yang berjumlah 267 ribu karyawan pada akhir kuartal III/2011. “Pemotongan karyawan akan selesai selama beberapa kuartal ke depan dan berasal dari berbagai usaha,” ujar Pandit.
Keputusan Citigroup melakukan pengurangan karyawan menambah daftar bank di dunia yang melakukan efisiensi tenaga kerja.
Total, industri perbankan sudah memutuskan hubungan kerja dengan lebih dari 120 ribu karyawan akibat ketat persaingan industri dan lemahnya perekonomian global. Awal tahun ini bank saingan Citigroup yakni America Corp juga mengumumkan rencana pemangkasan 30 ribu tenaga kerja dan memotong biaya tahunan sebesar USD5 miliar.
Pandit mengungkapkan, pengurangan tenaga kerja Citigroup akan melibatkan unit perdagangan milik perusahaan yang sedang mengalami penurunan. Hal tersebut dilakukan karena reformasi hukum keuangan yang dikenal sebagai aturan Volcker yang membatasi perbankan dari pertaruhan modal sendiri di pasar.
“Pengeluaran Citigroup yang telah diungkapkan sebelumnya tentang program pengurangan biaya menghasilkan USD1,4 miliar pada penghematan tahun ini, hampir empat dari biaya operasional bank sebesar USD37,72 miliar dalam tiga kuartal pertama," imbuh Pandit.
Menurut sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya kepada The Wall Street Journal mengungkapkan bila keputusan Parsons sudah bulat. Dia akan resmi resign pada awal Maret mendatang.
Diketahui, Parsons bergabung dengan Citigroup dan menjadi Chairman sejak 2009. Kondisi morgage yang memburuk dan beberapa keputusan mengenai keuangan yang banyak dipertanyakan nyaris membuat Citigroup kolaps di 2008.
Sehingga hal tersebut memaksa perbankan untuk menerima dana bailout, hingga puluhan miliar dolar. Barulah di 2011, Citigroup memperoleh keuntungan sebesar USD11,3 miliar.
Sebelumnya, Citigroup Inc juga telah mengumumkan rencana untuk memangkas sekitar 4.500 karyawan di seluruh dunia dalam upaya mengurangi biaya operasional.
Chief Executive Officer (CEO) Citigroup Vikram Pandit mengatakan, bank akan menggelontorkan biaya USD400 juta pada kuartal ini untuk pesangon dan biaya lainnya yang berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemangkasan karyawan tersebut sama dengan sekitar dua persen dari tenaga kerja Citigroup yang berjumlah 267 ribu karyawan pada akhir kuartal III/2011. “Pemotongan karyawan akan selesai selama beberapa kuartal ke depan dan berasal dari berbagai usaha,” ujar Pandit.
Keputusan Citigroup melakukan pengurangan karyawan menambah daftar bank di dunia yang melakukan efisiensi tenaga kerja.
Total, industri perbankan sudah memutuskan hubungan kerja dengan lebih dari 120 ribu karyawan akibat ketat persaingan industri dan lemahnya perekonomian global. Awal tahun ini bank saingan Citigroup yakni America Corp juga mengumumkan rencana pemangkasan 30 ribu tenaga kerja dan memotong biaya tahunan sebesar USD5 miliar.
Pandit mengungkapkan, pengurangan tenaga kerja Citigroup akan melibatkan unit perdagangan milik perusahaan yang sedang mengalami penurunan. Hal tersebut dilakukan karena reformasi hukum keuangan yang dikenal sebagai aturan Volcker yang membatasi perbankan dari pertaruhan modal sendiri di pasar.
“Pengeluaran Citigroup yang telah diungkapkan sebelumnya tentang program pengurangan biaya menghasilkan USD1,4 miliar pada penghematan tahun ini, hampir empat dari biaya operasional bank sebesar USD37,72 miliar dalam tiga kuartal pertama," imbuh Pandit.
()