Pemkab Wajo diminta anggarkan renovasi Pasar Tosora
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi Pasar Tosora Kecamatan Majauleng yang sangat memprihatinkan dan terancam rubuh, menarik perhatian sejumlah kalangan. Untuk itu pihak DPRD Wajo meminta Pemkab Wajo untuk mengaggarkan renovasi pasar tersebut.
"Intinya harus diusulkan untuk renovasi, karena biar bagaimanapun Pasar Tosora tetap menyumbang PAD tiap tahun," kata Sekretaris Komisi II Bidang Ekonomi Pembangunan DPRD Wajo Asri Jaya A Latief kepada SINDO, Selasa (31/1/2012).
Menurut Asri Jaya, setiap tahun pemkab selalu mengusulkan renovasi pasar tiap tahun. Dan untuk tahun 2012 ada beberapa pasar yang dianggarkan untuk direnovasi di antaranya Pasar Atapangnge, Sabbangparu, Belawa dan Pasar mini.
"Meski target PAD pasar Tosora hanya Rp6 juta per tahun, tapi pasar tersebut harus tetap diperhatikan agar kedepan bisa PAD yang masuk bisa bertambah di pasar tersebut," katanya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku, anggaran untuk pemeliharaan pasar tergolong sangat terbatas, dari 33 pasar yang ada di Wajo, yang dianggarkan untuk biaya pemeliharaan hanya sekitar Rp500 juta. "Anggaran untuk pemeliharaan pasar di Wajo memang tergolong terbatas," ujarnya.
Sementara itu Kadis Pasar Kabupaten Wajo H Hasan mengatakan, Pasar Tosora tetap menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Wajo. Untuk itu pihaknya berharap agar Pasar Tosora bisa dimasukkan dalam Musrembang di tingkat Kecamatan nantinya.
"Tetap kita perhatikan tetapi secara bertahap mengingat dana APBD kita terbatas dan kalau bisa diusulkan pada musrembang tingkat Kecamatan nanti," katanya.
Salah seorang Warga Kecamatan Majauleng Muhammade, meminta pemerintah untuk segera memperhatikan kondisi Pasar Tosora. "Yang kami takutkan, apabila hari pasar tiba-tiba bangunan rubuh, ini tentu jelas akan menelan korban, karena kondisi bangunan sangat jelas terlihat rapuh," katanya.
Seperti yang dilansir SINDO sebelumnya, Pasar Tosora yang bangun sekitar tahun 1983 tersebut kondisinya sangat memperihatinkan, sejumlah bangunan dimakan rayap sehingga terlihat sangat rapuh, bahkan terancam rubuh.
Berdasarkan pantauan, Selain kondisi bangunan yang dimakan rayap, dan tidak terawat, juga plafon serta atap pasar bocor sana-sini. Juga terlihat sejumlah ternak warga baik sapi, kambing ayam sampai monyet ditambatkan di lokasi bangunan pasar.
Kondisi tersebut menambah semrawutnya lokasi pasar, selain itu jalanan di sekitar pasar yang beroperasi pada hari Minggu dan sabtu ini juga rusak berat. Meski demikian kondisi pasar pada hari Minggu dan Rabu selalu ramai oleh pengunjung.
"Sudah puluhan tahun pasar ini rusak berat, dan sepertinya tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki pasar ini," kata Ketua RK Desa Tellulimpoe Tosora Kecamatan Majauleng Ambo Upe.
Untuk pihaknya berharap agar pemerintah Kabupaten Wajo dapat memperbaiki pasar yang kondisinya sudah sangat memperihatinkan tersebu, karena pengunjung pasar lintas dari berbagai daerah di Wajo.
"Kami sudah sering mengusulkan perbaikan pasar dalam setiap rapat, baik itu di kantor Desa maupun di kantor Kecamatan tetapi hingga saat ini belum ada perbaikan," katanya.
"Intinya harus diusulkan untuk renovasi, karena biar bagaimanapun Pasar Tosora tetap menyumbang PAD tiap tahun," kata Sekretaris Komisi II Bidang Ekonomi Pembangunan DPRD Wajo Asri Jaya A Latief kepada SINDO, Selasa (31/1/2012).
Menurut Asri Jaya, setiap tahun pemkab selalu mengusulkan renovasi pasar tiap tahun. Dan untuk tahun 2012 ada beberapa pasar yang dianggarkan untuk direnovasi di antaranya Pasar Atapangnge, Sabbangparu, Belawa dan Pasar mini.
"Meski target PAD pasar Tosora hanya Rp6 juta per tahun, tapi pasar tersebut harus tetap diperhatikan agar kedepan bisa PAD yang masuk bisa bertambah di pasar tersebut," katanya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku, anggaran untuk pemeliharaan pasar tergolong sangat terbatas, dari 33 pasar yang ada di Wajo, yang dianggarkan untuk biaya pemeliharaan hanya sekitar Rp500 juta. "Anggaran untuk pemeliharaan pasar di Wajo memang tergolong terbatas," ujarnya.
Sementara itu Kadis Pasar Kabupaten Wajo H Hasan mengatakan, Pasar Tosora tetap menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Wajo. Untuk itu pihaknya berharap agar Pasar Tosora bisa dimasukkan dalam Musrembang di tingkat Kecamatan nantinya.
"Tetap kita perhatikan tetapi secara bertahap mengingat dana APBD kita terbatas dan kalau bisa diusulkan pada musrembang tingkat Kecamatan nanti," katanya.
Salah seorang Warga Kecamatan Majauleng Muhammade, meminta pemerintah untuk segera memperhatikan kondisi Pasar Tosora. "Yang kami takutkan, apabila hari pasar tiba-tiba bangunan rubuh, ini tentu jelas akan menelan korban, karena kondisi bangunan sangat jelas terlihat rapuh," katanya.
Seperti yang dilansir SINDO sebelumnya, Pasar Tosora yang bangun sekitar tahun 1983 tersebut kondisinya sangat memperihatinkan, sejumlah bangunan dimakan rayap sehingga terlihat sangat rapuh, bahkan terancam rubuh.
Berdasarkan pantauan, Selain kondisi bangunan yang dimakan rayap, dan tidak terawat, juga plafon serta atap pasar bocor sana-sini. Juga terlihat sejumlah ternak warga baik sapi, kambing ayam sampai monyet ditambatkan di lokasi bangunan pasar.
Kondisi tersebut menambah semrawutnya lokasi pasar, selain itu jalanan di sekitar pasar yang beroperasi pada hari Minggu dan sabtu ini juga rusak berat. Meski demikian kondisi pasar pada hari Minggu dan Rabu selalu ramai oleh pengunjung.
"Sudah puluhan tahun pasar ini rusak berat, dan sepertinya tidak ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki pasar ini," kata Ketua RK Desa Tellulimpoe Tosora Kecamatan Majauleng Ambo Upe.
Untuk pihaknya berharap agar pemerintah Kabupaten Wajo dapat memperbaiki pasar yang kondisinya sudah sangat memperihatinkan tersebu, karena pengunjung pasar lintas dari berbagai daerah di Wajo.
"Kami sudah sering mengusulkan perbaikan pasar dalam setiap rapat, baik itu di kantor Desa maupun di kantor Kecamatan tetapi hingga saat ini belum ada perbaikan," katanya.
()