170 harga bahan makanan naik

Sindonews.com – Sedikitnya 170 komoditas jenis makanan mengalami kenaikan harga selama Januari 2012. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditi beras yang akhirnya menyumbang inflasi 0,33 persen dari inflasi Jabar pada Januari sebesar 0,79 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat melansir, dari sekitar 224 komoditas makanan yang ada di Jawa Barat, sekitar 170 komoditas mengalami kenaikan harga. Sementara sisanya mengalami deflasi atau tidak naik sama sekali.

Kenaikan harga dari jenis makanan menyumbang inflasi sebesar 0,36 persen. 0,33 persen-nya dipicu kenaikan harga beras. Sementara 0,03 persen lainnya berasal dari jenis makanan di luar beras.

“Selain beras, beberapa komoditi lainnya yang mengalami kenaikan harga seperti telur, minyak goreng, daging ayam, ikan laut, dan lainnya,” jelas Kepala BPS Jabar Lukman Ismail, Rabu 1 Februari 2012.

Menurut dia, 170 jenis makanan tersebut berpotensi kembali naik bila jumlah suplai barang tidak sebanding dengan demand (permintaan). Beberapa faktor lain yang berpotensi memicu kenaikan harga makanan di antaranya hambatan transportasi serta munculnya gejolak di tengah masyarakat.

Indikator tersebut berpotensi memicu kenaikan harga lebih besar lagi. Bahkan tidak menutup kemungkinan, komoditi makanan lainnya ikut naik. Dia memperkirakan, laju inflasi bisa tembus 1 persen pada Februari ini.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Anggoro Dwitjahyono mengakui, komoditi beras meyumbang inflasi cukup besar. Tekanan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung.

BPS mencatat, harga beras di Kota Bandung pada Januari 2012 naik 9,23 persen. Kenaikan tertinggi juga terjadi di Sukabumi sebesar 9,82 persen. Saat ini, harga beras kualitas terendah (IR 64 kulitas 3) mencapai Rp7.861 per kg dan tertinggi beras Pandan Wangi Rp9.210 per kg. (bro)