Ekspor Sumut tembus USD11,88 miliar
A
A
A
Sindonews.com – Total nilai ekspor Sumatera Utara (Sumut) pada 2011 mencapai USD11,88 miliar. Nilai tersebut mengalami peningkatan 29,90 persen dibanding periode yang sama pada 2010. Devisa yang dikumpulkan pada 2011 ini, merupakan capaian rekor tertinggi sepanjang sejarah Sumut.
“Capaian ini, secara kumulatif hampir seluruh sektor mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2010,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno dalam paparannya di Kantor BPS, Rabu 1 Februari 2012.
Persentase peningkatan tertinggi berasal dari ekspor sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami peningkatan sebesar 245,89 persen, menjadi USD9,12 juta. Nilai ekspor untuk produk pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 47,59 persen, yaitu dari USD2,68 miliar menjadi USD3,95 miliar. Sektor industri mengalami peningkatan hingga 22,49 persen, yaitu dari USD6,47 miliar menjadi USD7,92 miliar.
Selama 2011, lanjut Suharno, pangsa ekspor sektor industri masih sangat dominan, yaitu sebesar 66,67 persen dari total ekspor Sumatera Utara. Pangsa ekspor dari sektor pertanian sebesar 33,25 persen, sementara sektor pertambangan dan penggalian relatif kecil yaitu 0,08 persen.
Ditinjau dari distribusi ke berbagai wilayah perdagangan dunia, sekitar 41,57 persen barang ekspor dari Sumut dipasarkan ke kawasan Asia. India, China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan pangsa ekspor terbesar untuk kawasan ini, masing-masing sebesar USD167,13 juta, USD104,04 juta, USD100, 20 juta, dan USD16,37 juta
“Dipasarkan juga ke Malaysia dan Singapura untuk kawasan ASEAN dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD49,63 juta dan USD35,16 juta,” terangnya.
Negara utama lainnya yang juga mempunyai nilai ekspor yang besar yaitu Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar USD75,49 juta, Belanda sebesar USD30,70 juta, Rusia sebesar USD20,26 juta serta Afrika Selatan sebesar USD15,69 juta.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Jhon Tafbu Ritonga mengatakan, pencapaian ini merupakan berita baik bagi perekonomian Sumut.
“Ini good news (berita baik), karena harga komoditas ekspor terus naik sepanjang tahun. Apalagi dengan karet dan migasnya. Produksi CPO (crude palm oil) pun membaik karena perbaikan produktivitas dan areal tanam,” ucapnya.
Dia berharap, tahun ini ada kesinambungan supaya produksi kebun rakyat lebih baik. Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumut dan pemerintah kabupaten/kota pun perlu melakukan program peningkatan produktivitas. (bro)
()