PT INTI masih cari investor pelat merah

Kamis, 02 Februari 2012 - 20:27 WIB
PT INTI masih cari investor pelat merah
PT INTI masih cari investor pelat merah
A A A
Sindonews.com - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) mempersiapkan penjualan sebagian saham perseroan ke investor stategis (strategic sales), terutama kepada perusahaan pelat merah. Kendati demikian, perseroan akan tetap mempertahankan mayoritas saham perusahaan tetap menjadi milik pemerintah.

“Kami akan proses karena harus tahun ini realisasinya,” kata Direktur Utama INTI Irfan Setiaputra di Jakarta, Kamis (2/2/2012).

Lebih lanjut dia menjelaskan, perseroan akan mempersiapkan segala sesuatu, termasuk legal maupun nilai saham yang akan dilepas. Adapun, jumlah modal disetor perusahaan sebesar Rp350 miliar. Nilai tersebut diperkirakan akan lebih tinggi jika sudah dievaluasi. “Berapa saham yang akan kita lepas, nanti akan kita hitung dulu,” imbuh Irfan.

Dia menuturkan, dana yang diperoleh dari startegic sales tersebut akan dialokasikan untuk menambah modal kerja guna pengembangan usaha perseroan ke depan. Adapun dana belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan pada tahun ini sekitar Rp100 miliar untuk mendanai sejumlah proyek.

Dana capex tahun ini, menurut Irfan tidak berbeda dengan tahun lalu senilai Rp100 miliar. Namun, dana capex tahun lalu, sekitar setengahnya dialihkan (carry over) ke tahun ini lantaran sejumlah proyek yang ditargetkan bisa dikerjakan tahun lalu bergeser menjadi tahun ini.

Dana capex berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan, dengan komposisi 60 persen dari internal dan 40 persen dari pinjaman perbankan pelat merah. Pinjaman perbankan tersebut merupakan pinjaman baru, yang diutamakan untuk membiayai sejumlah proyek perseroan.

Disingung mengenai BUMN mana yang akan membeli sebagian saham perusahaan, dia mengaku, masih mencari investor strategis. Namun, dia menegaskan, rencana tersebut akan terealisasi pada tahun ini.

Untuk kinerja tahun ini, Irfan mengungkapkan perseroan menargetkan pendapatan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,3 triliun dengan laba bersih senilai Rp38,6 miliar. Sementara itu, pendapatan perseroan pada tahun lalu sebelum audit tercatat sebesar Rp723 miliar dengan laba bersih senilai Rp6,59 miliar.

Terkait strategic sales INTI, Deputi Menteri BUMN bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Srategis Pandu Djajanto sebelumnya menuturkan, ada pemikiran untuk menjual Inti ke PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) lantaran kedua perusahaan tersebut memiliki lini bisnis yang sama, yakni di bidang telekomunikasi. Namun, rencana itu masih dalam tahap kajian dan diperkirakan akan rampung pada Maret mendatang. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5284 seconds (0.1#10.140)