PTA disepakati, ekspor CPO ke Pakistan ditingkatkan

Sabtu, 04 Februari 2012 - 11:59 WIB
PTA disepakati, ekspor...
PTA disepakati, ekspor CPO ke Pakistan ditingkatkan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Pakistan akhirnya menyepakati perjanjian kerja sama perdagangan bebas terbatas atau preferential trade agreement (PTA) antara kedua negara.

Salah satu kesepakatannya adalah memudahkan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia ke Pakistan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengatakan, PTA antara Indonesia dengan Pakistan akan saling menguntungkan bagi kedua negara. Bagi Indonesia, CPO akan lebih mudah masuk ke Pakistan. ”Perjanjian ini akan memanfaatkan salah satu produk ekspor utama Indonesia yakni CPO yang lebih kompetitif di pasar dalam negeri Pakistan,” kata Gita.

Ditambahkan Gita, negosiasi PTA kedua negara memakan waktu yang panjang, dimulai pada 2001. Gita mengungkapkan, penandatanganan PTA oleh kedua negara baru berhasil dengan melalui delapan putaran pertemuan negosiasi dalam kurun waktu enam tahun.

Dengan PTA, Indonesia setuju untuk menawarkan akses pasar ke Pakistan pada 216 pos tarif. Di antara daftar 216 pos tarif bagi kepentingan Pakistan adalah buah-buahan segar, benang kapas, kapas kain, pakaian jadi, perlengkapan olahraga, produk kulit, dan produk industri lainnya.

“Pakistan sendiri telah menawarkan 287 pos tarif untuk akses pasar bagi Indonesia,” tutur Gita.

Di antara 287 produk yang bebas bea masuk itu termasuk produk minyak sawit yang dapat dimakan (minyak mentah, stearin sawit, minyak mentah dari inti sawit), kembang gula, kakao, pasta gigi, sabun, deodoran dan bahan kimia, peralatan makan, alat dapur, produk karet, produk kayu, produk gelas, dan produk elektronik.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Sanaullah menyebutkan, PTA antara Indonesia dan Pakistan akan saling menguntungkan. Dia menyebutkan, ekonomi Pakistan menjadi yang terbesar kedua di kawasan Asia Selatan setelah India dan merupakan salah satu pasar negara berkembang di dunia.

Menurut dia, Indonesia menjadi negara yang penting di ASEAN dengan ekonomi terbesar dan anggota G-20, sehingga akan menjadi mitra yang baik untuk meningkatkan hubungan kedua negara di kawasan Asia-Pasifik. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0446 seconds (0.1#10.140)