Jokowi: Esemka bukan mobil kemarin sore
A
A
A
Sindonews.com - Bertolak belakang dengan pamor mobil produksi kiat Esemka, masih banyak orang yang memandang karya tersebut sebelah mata. Lantas bagaimana sebenarnya karya anak bangsa ini diproduksi.
Lima tahun lalu, kota Solo telah mendeklarasikan sebagai kota pertama yang mendeklarasikan diri sebagai kota vokasi/kejuruan. Hal tersebut didukung denga kenyataan bahwa jumlah SMK di solo lebih banyak dibanding jumlah SMA yaitu sekitar 59% berbanding 41%.
Potensi tersebutlah yang dimanfaatkan Joko Widodo, Wali Kota Solo yang juga merupakan politikus asal PDIP dalam menggagas ide mobil nasional yang saat ini sedang ramai dibicarakan.
Menanggapi cibiran miring bahwa mobil Esemka hanya sekedar mobil yang numpang rakit saja, laki-laki yang akrab disapa Jokowi ini menerangkan, proyek ini bukanlah proyek main-main. Hal tersebut ditunjukkannya dengan pembuatan dua lini disiplin dalam proses berjalannya proyek ini, yaitu pembelajaran di sekolah SMK dan produksi atau bisnis di PT Esemka.
"Yang bedanya dengan kota lain, di Solo itu dijadikan pembelajaran. Lalu kita membuat Solo Techno Park, yang di situ ada teaching factori-nya, ada research and developmentnya, ada incubator bisnisnya, ada trade center-nya," papar Joko.
Dirinya juga memaparkan bahwa personil yang ada di tingkatan Manager di PT Esemka adalah orang-orang terpilih dengan kualifikasi berpengalaman di pabrik otomotif lain yang lebih mapan. "Jadi ini bukan pekerjaan main-main," tambahnya.
Pembuatan Techno Park tersebut juga dimaksudkan sebagai Icon Kota Industri sekaligus salah satu bukti keseriusan Kota Solo dalam merintis ide kreatif ini. "Tecno Park di singapura, Techno Park di Jepang, Techno Park di Korea, terakhir di Jerman, negara-negara industri itu selalu punya yang namanya Techno Park," cerita Joko.
Saking seriusnya, dari informasi yang dihimpun Sindonews, kabarnya Jokowi sampai harus jauh-jauh ke Malaysia untuk bertemu dengan petinggi Proton, pabrik otomitif asal negeri jiran. Namun ketika dikonfirmasi, Jokowi justru menaggapinya dengan bercanda. "Rahasia!!," candanya.
Dalam proses pembuatannya sendiri mobil produksi Kiat Esemka ini akan menggunakan produk buatan lokal dan bukan komponen import yang hanya titip rakit saja di Solo seperti yang disangkakan orang selama ini.
"Ini nanti komponen akan diambil dari 23 SMK dan sekitar 300-an home industry. Velgnya dari Klaten, knalpotnya dari Purbalingga, cor blocknya dari Tegal, joknya dari Semarang, semuanya kita tarik ke Solo sebagai induk usahanya," terangnya antusias.
Mengenai kualitasnya, Jokowi sendiri masih belum puas dan mengaku akan terus memperbaikinya. "Uji emisi sudah, NIK sudah, tapi uji emisi ini kita mau naik ke Euro 2 sama uji kelayakan. Kalau itu selesai baru kita mau produksi masal. Kalau belum gak berani saya," ceritanya. (bro)
()